Rabu 09 Aug 2023 18:39 WIB

Ridwan Kamil dan Gibran Opsi Golkar Bersaing di Bursa Cawapres

Perkembangan politik membuat Golkar harus menawarkan nama lain.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Ketua Umum Partai Golkar  Airlangga Hartarto.
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Elektabilitas Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, sebagai capres maupun cawapres tidak mampu menembus tiga besar. Maka itu, cukup relevan jika Golkar mengusung nama lain untuk menawar posisi cawapres.

Pengamat politik, Ari Nurcahyo mengatakan, saat ini cuma Golkar dan PAN partai parlemen yang belum mengambil sikap terkait pilpres. Namun, PAN sudah tegas mengusung Erick Thohir untuk ditawarkan sebagai cawapres.

Bahkan, nama Erick Thohir sudah ditawarkan PAN kepada PDIP maupun Partai Gerindra. Ari melihat, Partai Golkar memiliki kepentingan yang relatif sama yaitu menempatkan kadernya dalam bursa cawapres di Pilpres 2024.

Walau Munas Golkar memerintahkan Airlangga untuk maju sebagai capres, elektabilitas membuatnya harus rela cuma ditawarkan sebagai cawapres. Bahkan, perkembangan politik membuat Golkar harus menawarkan nama lain.

"Ada dua opsi lagi yaitu Ridwan Kamil dan Gibran Rakabuming Raka," kata Ari, Rabu (9/8).

Dia menuturkan, opsi itu terbuka karena partai sebesar Golkar memang perlu mengusung nama dalam kontestasi pilpres. Apalagi, jika melihat posisi elektabilitas Airlangga, cukup realistis membuka opsi lain.

Kader baru mereka, Ridwan Kamil, menjadi salah satu nama yang muncul karena secara elektabilitas malah sudah jauh meninggalkan Airlangga dalam bursa cawapres. Menariknya, muncul nama Gibran Rakabuming Raka.

Peluang Gibran semakin terbuka setelah gugatan usia capres-cawapres mulai diproses Mahkamah Konstitusi (MK). Gibran masuk sebagai tokoh muda yang diminati Prabowo karena ada kepentingan menggaet pemilih muda.

"Ketika mengambil Gibran, ada semacam klaim sah, klaim legitimate, untuk mengatakan barisan Pak Jokowi itu masuk ke Pak Prabowo," ujar Ari.

Apalagi, Gibran hampir tidak mungkin diambil PDIP maupun PAN yang sudah mengusung Erick Thohir. Sosok seperti Ridwan Kamil maupun Gibran menjadi penting melihat mayoritas pemilih di 2024 nanti merupakan generasi muda.

"Gibran tidak mungkin diambil PDIP, tidak mungkin diambil PAN, Golkar mengambil kesempatan itu," kata Ari. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement