Senin 10 Jul 2023 16:05 WIB

Ini Dia 'Perangkap' Threads yang Dikeluhkan Pengguna

Threads merupakan aplikasi besutan Meta yang digagas untuk menyaingi Twitter.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Natalia Endah Hapsari
Foto ilustrasi menunjukkan aplikasi media sosial Threads (kiri) dan Twitter di New York, AS, Rabu (5/7/2023). Meta meluncurkan aplikasi barunya Threads yang berfungsi sebagai pendamping Instagram dan merupakan pesaing langsung Twitter Elon Musk.
Foto: AP Photo/Richard Drew
Foto ilustrasi menunjukkan aplikasi media sosial Threads (kiri) dan Twitter di New York, AS, Rabu (5/7/2023). Meta meluncurkan aplikasi barunya Threads yang berfungsi sebagai pendamping Instagram dan merupakan pesaing langsung Twitter Elon Musk.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pengguna Threads mengeluh lantaran tidak bisa menghapus akun media sosial mereka. Beberapa menyebut Threads sebagai "perangkap", sebab menghapus akun Threads secara permanen juga akan menghapus akun Instagram yang dimiliki.

"Kami tidak dapat menghapus akun Threads kami tanpa menghapus IG kami?? Mereka tahu orang-orang akan langsung membencinya sehingga mereka membuatnya menjadi 'perangkap'," kata salah seorang warganet via Twitter, dikutip dari laman Daily Mail, Senin (10/7/2023).

Baca Juga

Pengguna internet lain mengaku sudah menonaktifkan akun Threads, tetapi dia terkejut karena tidak dapat menghapus akun Threads tanpa kehilangan akun Instagram. "Jadi sebaiknya tidak usah mendaftar," ujarnya.

Banyak warganet terus menimpali. Salah satunya memutuskan akan menonaktifkannya, dan sebagian yang belum memakai Threads enggan mencoba. "Terima kasih atas peringatannya. Kalau begitu, jangan pernah membuat akun Threads," ucap warganet itu.

Threads merupakan aplikasi besutan Meta yang digagas untuk menyaingi Twitter dan memang punya sejumlah kemiripan dengannya. Dalam 24 jam perilisannya, Threads telah mengumpulkan 50 juta pengguna.

Menanggapi kegaduhan maya mengenai penghapusan akun, pimpinan Instagram, Adam Mosseri, menanggapi hal tersebut. Dia mengklarifikasi bahwa akun Threads sebenarnya bisa dinonaktifkan. Pengguna bisa menyembunyikan profil dan konten Threads, juga dapat mengubah pengaturan profil menjadi pribadi.

"Anda dapat menghapus setiap postingan Threads tanpa menghapus akun Instagram Anda. Threads diberdayakan oleh Instagram, jadi saat ini hanya satu akun, tetapi kami sedang mencari cara untuk menghapus akun Threads Anda secara terpisah," ungkap Mosseri.

Dalam postingan terpisah, Mosseri menambahkan bahwa tim membutuhkan waktu untuk memperkenalkan berbagai fitur ke Threads. Dia tidak ingin Threads sekadar euforia sementara, tetapi juga punya nilai lebih yang membuat banyak orang bersedia terus menggunakannya dari waktu ke waktu.

"Ada banyak fitur dasar yang belum lengkap: pencarian, tagar, umpan berikut, sinkronisasi grafik, dukungan fedverse, dan mungkin perpesanan. Kami sedang mengerjakannya. Tim (yang sangat luar biasa) sedang bekerja keras. Tapi untuk yang benar-benar lengkap, itu akan memakan waktu," tutur Mosseri.

Saat ini, Threads sudah tersedia dalam 31 bahasa berbeda, termasuk tetapi tidak terbatas pada bahasa Inggris, Cina, Rusia, dan Spanyol. Aplikasi microblogging itu merupakan platform percakapan berbasis teks, di mana pengguna dapat mengikuti akun yang mereka minati di aplikasi berbagi foto.

Threads yang bisa diunduh secara gratis disebut mengumpulkan 14 jenis data berbeda yang mungkin terkait dengan identitas. Di samping lokasi dan riwayat browser, ada juga informasi keuangan, riwayat pembelian, hingga data kesehatan.

Data lain yang dikumpulkan termasuk kontak, konten pengguna, data penggunaan, diagnostik, sejarah pencarian, pengidentifikasi, dan informasi sensitif. Namun, penggunaan data dapat bervariasi tergantung pada fitur yang dipakai.

Perusahaan yang menggagas Threads, Meta, menampung lebih dari tiga miliar pengguna di berbagai aplikasinya, termasuk Facebook, Instagram, dan WhatsApp. Dengan adanya berbagai kesamaan antara Threads dan Twitter, bos Twitter Elon Musk menuding itu plagiasi. Musk telah melayangkan tindakan hukum kepada bos Meta, Mark Zuckerberg, dengan tuduhan menggunakan 'rahasia dagang' Twitter.

Jangan lupa follow akun Threads Republika https://www.threads.net/@republikaonline

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement