Selasa 20 Jun 2023 21:35 WIB

Empat Orang Tewas dalam Ledakan di Pabrik Mesiu di Rusia

Pejabat Rusia segera mengecilkan kemungkinan ledakan disebabkan serangan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
Puing-puing pesawat perang yang jatuh ke daerah perumahan terlihat di bangunan yang rusak di Yeysk, Rusia, Senin, 17 Oktober 2022. Sebuah pesawat tempur Rusia menabrak daerah perumahan di kota Rusia di Laut Azov setelah mengalami kerusakan mesin , menewaskan sedikitnya empat orang, tiga di antaranya meninggal ketika mereka melompat dari lantai atas sebuah gedung apartemen sembilan lantai untuk menghindari kobaran api besar.
Foto: AP Photo
Puing-puing pesawat perang yang jatuh ke daerah perumahan terlihat di bangunan yang rusak di Yeysk, Rusia, Senin, 17 Oktober 2022. Sebuah pesawat tempur Rusia menabrak daerah perumahan di kota Rusia di Laut Azov setelah mengalami kerusakan mesin , menewaskan sedikitnya empat orang, tiga di antaranya meninggal ketika mereka melompat dari lantai atas sebuah gedung apartemen sembilan lantai untuk menghindari kobaran api besar.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Kantor berita Rusia melaporkan empat orang tewas dalam sebuah ledakan di pabrik mesiu. Tapi pejabat Rusia segera mengecilkan kemungkinan ledakan disebabkan serangan.

Pada Selasa (20/6/2023) kantor berita RIA melaporkan ledakan terjadi di sebuah pabrik di wilayah Tambov, sekitar 400 kilometer sebelah tenggara Moskow. Delapan orang juga terluka akibat ledakan ini.

Baca Juga

Sebagian wilayah selatan dan barat Rusia dalam keadaan siaga tinggi setelah rentetan serangan yang Moskow tuduh dilakukan Ukraina. Terutama target-target yang berkaitan dengan perang seperti gudang bahan bakar dan senjata.

Ukraina tidak memberikan komentar mengenai operasi militer di luar perbatasannya. Namun Gubernur Tambov, Maxim Yegorov mengatakan insiden ini disebabkan kesalahan manusia.

"Penyebab kebakaran merupakan faktor manusia, saya dapat menyatakan dengan tegas ini bukan serangan teroris, sayangnya ada korban jiwa, semua bantuan yang dibutuhkan akan diberikan pada korban," kata Yegorov dalam pernyataan yang dirilis di aplikasi kirim pesan Telegram.

Ia menambahkan kebakaran sudah berhasil dipadamkan dan pabrik sudah beroperasi dengan normal.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement