Selasa 06 Jun 2023 06:13 WIB

Pemukim Israel Serang Desa Palestina di Tepi Barat

Para pemukim dilindungi oleh tentara pendudukan Israel selama penyerangan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Seorang warga Palestina melempar granat gas air mata saat bentrokan dengan pasukan Israel setelah protes terhadap pemukim Israel  di Tepi Barat.
Foto: EPA-EFE/ALAA BADARNEH
Seorang warga Palestina melempar granat gas air mata saat bentrokan dengan pasukan Israel setelah protes terhadap pemukim Israel di Tepi Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pemukim ilegal Israel menyerang penduduk Palestina di Desa Burqa dekat Nablus di Tepi Barat utara pada Ahad (4/6/2023) malam. Mereka menembak sedikitnya empat orang dan melukai 55 lainnya.

Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengonfirmasi bahwa tim medisnya merawat empat orang yang terluka akibat pecahan peluru dari tembakan langsung, serta 55 kasus inhalasi gas air mata selama serangan pemukim. Para pemukim dilindungi oleh tentara pendudukan Israel selama penyerangan.

Baca Juga

"Sekelompok pemukim dari pemukiman Homesh menyusup ke desa di bawah perlindungan tentara Israel, dan menyerang rumah-rumah Palestina di beberapa wilayah desa Burqa," ujar Ghassan Daglas, yang memantau masalah pemukiman di Tepi Barat utara.  

"Penduduk yang menghadapi para pemukim selama penyerangan mengalami luka-luka," ujar Daglas, dilaporkan Middle East Monitor, Senin (5/6/2023).

Sekitar lima puluh pemukim juga menyerang tiga rumah di pinggiran desa dengan batu, dan memecahkan jendela sejumlah kendaraan. Desa Burqa terus-menerus diserang oleh para pemukim, karena terletak di dekat pemukiman Homesh yang pernah dievakuasi. 

Pada  Maret, Knesset Israel menyetujui pencabutan "Hukum Pelepasan", yang memungkinkan pemukim untuk kembali ke empat pemukiman di Tepi Barat yang dievakuasi pada 2005, termasuk Homesh.

Menurut hukum internasional, semua permukiman Israel di tanah Palestina yang diduduki adalah ilegal. Kendati demikian, Gubernur Salfit di wilayah pendudukan Tepi Barat, Abdullah Kamil telah mempublikasikan rincian rencana pemukiman baru yang bertujuan menyita lebih dari 2.471 hektare tanah Palestina untuk perluasan pemukiman.

"Otoritas pendudukan mengumumkan keputusan untuk merebut tanah milik Kota Al-Zawiya, Deir Ballut, Rafat dan Masha di sebelah barat kegubernuran Salfit, serta di Suniriya, di kegubernuran Qalqilya," kata Kamil.  

"Tanah itu akan digunakan untuk kawasan industri dan wisata pemukim, unit pemukiman dan jalan yang menghubungkan pemukiman," ujar Kamil.

Dalam insiden terkait, kantor berita WAFA melaporkan seorang bocah bernama Amin Daoud yang berusia enam tahun menderita memar ketika pemukim menyerang keluarganya saat mereka sedang menggembalakan domba di Masafer Yatta, selatan Hebron. LSM Israel, Peace Now mengatakan, lebih dari 465.000 pemukim saat ini tinggal di 132 permukiman dan 146 pemukiman liar di tanah Palestina di Tepi Barat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement