Senin 05 Jun 2023 19:51 WIB

Kendaraan Listrik Dinilai Percepat Era Emisi Nol Karbon di 2060

Percepatan penggunaan kendaraan listrik merupakan skenario yang sudah dirancang.

Ekosistem kendaraan listrik dapat mempercepat langkah menuju era net zero emission (NZE) atau emisi nol karbon pada 2060.
Foto: www.pixabay.com
Ekosistem kendaraan listrik dapat mempercepat langkah menuju era net zero emission (NZE) atau emisi nol karbon pada 2060.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Laksmi Dhewanthi menyebutkan bahwa ekosistem kendaraan listrik dapat mempercepat langkah menuju era net zero emission (NZE) atau emisi nol karbon pada 2060. Menurutnya, dalam Nationally Determined Contribution (NDC) percepatan penggunaan kendaraan listrik adalah upaya tambahan dari skenario yang telah dirancang.

"Jika ada ekosistem baru yang terbentuk, kita akan mencapai tujuan tersebut lebih cepat," ujar Laksmi dalam webinar di Jakarta, Senin (5/6/2023).

Baca Juga

Laksmi mengatakan, upaya ini sangat penting dalam menurunkan Gas Rumah Kaca (GRK) dan menjaga ekosistem yang mendukung kehidupan. Terlebih, data ilmiah pada 2018 menunjukkan bahwa jika tidak ada tindakan yang dilakukan, kenaikan suhu rata-rata di akhir abad ini dapat melebihi 2 derajat celsius.

Kenaikan suhu tersebut akan berdampak negatif terhadap ekosistem yang mendukung kehidupan. Banyak spesies yang sensitif terhadap perubahan iklim berisiko punah.

"Kita harus meningkatkan ketahanan iklim sebagai salah satu langkah yang harus diambil," kata Laksmi.

Sementara itu, Staf Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bidang Perencanaan Strategis Yudo Dwinanda menilai, dalam upaya transisi energi, sektor transportasi menjadi fokus penting.

"Penggunaan kendaraan listrik akan menjadi salah satu solusi untuk mengurangi emisi GRK. Namun, untuk mewujudkannya, infrastruktur yang memadai perlu dibangun," kata Yudo.

Untuk menjalankan rencana ini, Indonesia telah mengeluarkan regulasi dan saat ini terdapat 842 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang sudah beroperasi. Yudo menekankan pentingnya efisiensi energi sebagai langkah strategis dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Terlebih, potensi penghematan energi di Indonesia sangat besar, bahkan mencapai miliaran dolar setiap tahun.

"Salah satu tahapan yang paling penting dalam proses transisi energi ini adalah meningkatkan penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT). Panel surya, energi hidro, dan energi geotermal akan menjadi fokus utama dalam diversifikasi sumber energi di Indonesia," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement