Kamis 01 Jun 2023 09:40 WIB

Mourinho Beberkan Sederet Keputusan Kontroversial Wasit di Final Liga Europa

Mou menilai wasit membuat kesalahan dan cenderung mengeluarkan keputusan sepihak.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih AS Roma Jose Mourinho.
Foto: EPA-EFE/UEFA HANDOUT
Pelatih AS Roma Jose Mourinho.

REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- AS Roma dipaksa mengubur mimpi untuk bisa merengkuh titel Liga Europa pertama dalam sepanjang sejarah klub. Tampil di partai final Liga Europa musim ini, I Giallorossi dibekap Sevilla, 1-4, via babak adu penalti, Kamis (1/6/2023) dini hari WIB.

I Giallorossi sebenarnya mengawali laga di Stadion Puskas Arena, Budapest, itu dengan cukup baik. Paulo Dybala, yang sempat diragukan merumput lantaran tengah menjalani proses pemulihan cedera engkel, membawa Roma unggul pada menit ke-35. Namun, pada sepuluh menit awal babak kedua, Sevilla mampu menyamakan kedudukan.

Baca Juga

Gianluca Mancini melakukan gol bunuh diri usai salah mengantisipasi arah bola tepat di depan mulut gawang. Skor imbang, 1-1, akhirnya bertahan hingga babak perpanjangan waktu usai. Di babak adu penalti, dua dari tiga eksekutor AS Roma gagal melakukan tugasnya. Di sisi lain, empat penendang penalti Sevilla menuntas tugasnya dengan apik.

Kendati begitu, laga ini tidak terlepas dari kontroversi, terutama soal keputusan wasit Anthony Taylor. Dalam laga tersebut, wasit asal Inggris itu dinilai melakukan kesalahan dan cenderung mengeluarkan keputusan yang berat sebelah serta lebih menguntungkan Sevilla.

Pelatih AS Roma, Jose Mourinho, pun sempat menyindir Taylor sebagai orang Spanyol, yang lebih mendukung Sevilla untuk bisa menjadi juara Liga Europa. Meski maklum dengan pengaruh yang diberikan wasit terhadap hasil sebuah laga, Mourinho tidak habis pikir pengaruh itu begitu besar di partai final Liga Europa.

''Kami sebenarnya sudah terbiasa dengan pengaruh wasit di sebuah pertandingan. Ini bukan sesuatu yang baru. Namun, saya tidak menyangka, hal itu akan terjadi di partai final sebuah kompetisi Eropa,'' ujar pelatih asal Portugal itu seperti dilansir Football Italia, Kamis (1/6/2023).

Eks pelatih Chelsea itu pun membeberkan sejumlah momen saat Taylor melakukan kesalahan. Wasit pemegang lisensi FIFA itu dinilai alpa dalam memberikan sanksi berat buat winger Sevilla, Erik Lamela. Winger asal Argentina itu kedapatan menyikut wajah bek Roma, Roger Ibanez, pada awal babak perpanjangan waktu.

Akibat insiden tersebut, bibir Ibanez sempat robek dan harus mendapatkan jahitan. Namun, wasit hanya menganjar Lamela dengan kartu kuning. Lamela juga terhindar dari sanksi berat saat melakukan tekel keras pada pengujung babak perpanjangan waktu. Mourinho menilai, Lamela seharusnya sudah layak diusir dari pertandingan dengan menerima kartu kuning kedua.

Selain itu, wasit juga dianggap begitu royal dalam memberikan kartu kuning pada para penggawa Roma. Di sepanjang laga, AS Roma diketahui mendapatkan total delapan kartu kuning, berbanding enam kartu kuning yang diberikan kepada para penggawa Los Nervionenses.

Pun dengan perbedaan keputusan yang diberikan Taylor. Wasit memberikan kartu kuning kepada Lorenzo Pellegrini lantaran dinilai melakukan diving. Namun, wasit tidak memberikan kartu kuning kepada Lucas Ocampos yang sempat terjatuh saat dilanggar para penggawa AS Roma. Atas pelanggaran tersebut, wasit bahkan sempat memberikan Sevilla hadiah penalti yang akhirnya dibatalkan via review VAR.

''Ada kartu kuning buat Pellegrini. Kemudian, Ocampos melakukan diving. VAR memutuskan itu bukan penalti, tapi dia (Ocampos) tidak mendapatkan kartu kuning. Benar-benar luar biasa. Padahal, dia (Taylor) adalah wasit yang bagus,'' jelas Mourinho.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement