Sabtu 20 May 2023 16:16 WIB

Gagasan Revolusi Mental Sepak Bola Erick Thohir Dorong Peringkat 100 FIFA

Peringkat sepak bola Indonesia bisamasuk 100 besar FIFA dengan sejumlah transformasi.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir (tengah) saat mengikuti pawai kirab juara kontingen atlet Indonesia di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Jumat (19/5/2023). Kirab juara tersebut dilakukan usai perhelatan SEA Games 2023 di Kamboja. Para atlet berhasil membawa 87 medali emas, 80 perak, dan 109 perunggu. Beberapa prestasi membanggakan diraih Indonesia dalam SEA Games kali ini seperti kembali menjadi juara di cabang sepak bola setelah 32 tahun dan pertama kali dalam sejarah perhelatan SEA Games, tim basket putri memperoleh medali emas.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (tengah) saat mengikuti pawai kirab juara kontingen atlet Indonesia di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Jumat (19/5/2023). Kirab juara tersebut dilakukan usai perhelatan SEA Games 2023 di Kamboja. Para atlet berhasil membawa 87 medali emas, 80 perak, dan 109 perunggu. Beberapa prestasi membanggakan diraih Indonesia dalam SEA Games kali ini seperti kembali menjadi juara di cabang sepak bola setelah 32 tahun dan pertama kali dalam sejarah perhelatan SEA Games, tim basket putri memperoleh medali emas.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Gagasan revolusi mental yang disuarakan Ketua Umum PSSI Erick Thohir mampu membawa perubahan besar bagi sepak bola Indonesia. Hal itu tercermin dari perjuangan pemain Timnas Indonesia U-22 berhasil meraih sejarah emas di Sea Games 2023.

Menurut pengamat sepak bola Fadly Idris, revolusi mental akan menjadi kekuatan dari kepemimpinan Erick Thohir di PSSI dalam menciptakan sebuah perbaikan dan terobosan bagi sepak bola nasional. Ia meyakini, dengan sejumlah transformasi, lalu diperkuat dengan revolusi mental mampu mendorong peringkat sepak bola Indonesia masuk 100 besar ranking FIFA.

Baca Juga

“Peringkat hari ini kita sudah tembus 150 dunia yaitu tepatnya 149 dan nanti ke depan dengan kebijakan sudah dicanangkan dan revolusi mental juga, mudah-mudahan kita dapat diurutan 100 FIFA,” ujar Fadly.

Fadly menambahkan, raihan medali emas yang diperoleh timnas pada SEA Games 2023 menjadi pembuktian bahwa mental dan nyali timnas sudah semakin baik dan akan lebih balik lagi ke depannya.

“Dan saya pikir dengan adanya revolusi mental ini dengan adanya kepingan emas yang dihasilkan oleh tim sepak di SEA games ini akan membuat sepak bola Indonesia semakin baik, kemudian banyaknya regulasi kompetisi yang diperbaiki di internal,” ucapnya.

Dikatakan Fadly, timnas ke depan akan menghadapi tim yang levelnya lebih tinggi lagi di level Asia, oleh sebab itu mental dan nyali perlu dipersiapkan dan dikuatkan.

“Di level Asia mudah-mudahan menang, nanti FIFA matchday, matchday melawan Palestina melawan Argentina juga kita bisa memberikan yang terbaik seperti itu,” ucapnya.

Selain itu, Fadly percaya dengan kepemimpinan Erick Thohir serta para pelatih timnas Indonesia baik itu Indra Sjafri dan Shin Tae-yong (STY) akan memimpin skuad Garuda Indonesia dapat berbicara banyak di level internasional.

“Saya percaya kepemimpinan Erick Thohir pelatih Indra Sjafri dan STY juga akan semakin baik memimpin U23 maupun tim senior dan pembagian tugasnya sudah jelas. Mudah-mudahan nantinya mereka bisa memberikan kontribusi nyata bagi perbaikan sepak bola nasional,” tukas Fadly.

Sebelumnya, Erick Thohir menggelorakan kebangkitan sepak bola Indonesia sekaligus revolusi mental setelah meraih medal emas SEA Games 2023.

Hal tersebut disampaikan Erick saat mengikuti konvoi medali emas di sepanjang kawasan Sudirman. Saat arak-arakan tepat berada di Bundaran Hotel Indonesia, Erick menyampaikan pidato singkat.

"Kita bangkitkan sepak bola Indonesia. Kita revolusi mental dari sepak bola. Setuju? Terima kasih. Siapa kita? Indonesia!" Teriak Erick dari atas bus terbuka yang ditumpangi timnas Indonesia U-22. Pesan yang sama kembali diucapkan Erick ketika rombongan pemain tiba di VIP Barat SUGBK.

"Revolusi mental kita mulai dari sepak bola. Setelah itu revolusi mental untuk Indonesia. Mau juara lagi? Sabar, satu satu," ucap Erick di atas panggung.

Timnas Indonesia U-22 menjalani kirab medali emas SEA Games bersama atlet lainnya pada Jumat (19/5). Ini sebagai ungkapan rasa syukur atas keberhasilan meraih medali emas SEA Games setelah 32 tahun (terakhir 1991).

Tim asuhan Indra Sjafri ini meraih medali emas setelah mengalahkan Thailand dengan skor 5-2 di partai final. Pertandingan ini berjalan dramatis, bahkan hingga terjadi baku pukul.

Keberhasilan Garuda Muda di SEA Games ini diharapkan jadi tonggak sukses lebih besar timnas Indonesia. Kesuksesan lainnya ingin dicapai PSSI pada ajang-ajang berikutnya.

Usai laga Indonesia vs Thailand di Stadion Olympic, Phnom Penh, Erick dan Indra sama-sama sepakat menjadikan kemenangan Rizky Ridho dan kawan-kawan sebagai momentum kebangkitan sepak bola nasional. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement