Jumat 12 May 2023 15:24 WIB

Penyakit Sirosis Hati Banyak Disebabkan oleh Kebiasaan Minum Alkohol

Sirosis hati merupakan penyakit yang sifatnya tak bisa sembuh seperti semula.

Menolak minum alkohol (ilustrasi). Dokter mengatakan sebagian besar kasus sirosis hati diakibatkan oleh kebiasaan pasien mengonsumsi alkoholl.
Foto: www.freepik.com.
Menolak minum alkohol (ilustrasi). Dokter mengatakan sebagian besar kasus sirosis hati diakibatkan oleh kebiasaan pasien mengonsumsi alkoholl.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol dapat menyebabkan penyakit sirosis hati. Hal tersebut diungkapkan praktisi dokter spesialis penyakit dalam R Desy Nurhayati.

"Sebagian besar kasus sirosis hati diakibatkan oleh kebiasaan pasien mengonsumsi alkohol," kata dia dalam diskusi terkait pencegahan sirosis hati yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat (12/5/2023).

Baca Juga

Selain konsumsi alkohol, Desy menyebutkan, infeksi virus, gangguan metabolisme tubuh, obesitas, diabetes, serta kolesterol juga menjadi faktor risiko terjadinya penyakit sirosis hati. "Berat badan perlu dikontrol karena kaitannya erat dengan penyakit lain yang menjadi faktor risiko sirosis," kata dokter yang praktik di Rumah Sakit Paru dr HA Rotinsulu, Bandung, itu.

Desy mengatakan, penyakit sirosis hati mampu menyerang pasien obesitas karena terjadi peningkatan jumlah lemak di hati yang menyebabkan fungsi hati menjadi tidak normal. Penyakit sirosis hati adalah sebuah kondisi stadium akhir dari penyakit hepatitis yang ada dalam tubuh menyebabkan kerusakan hati kronis. Kerusakan hati dapat mengganggu kemampuan tubuh dalam proses pembuatan protein, pencernaan nutrisi makanan, penyimpanan energi, serta melawan infeksi.

Dia mengatakan, penyakit sirosis hati merupakan penyakit yang sifatnya tidak bisa sembuh kembali seperti semula. "Kita bisa melakukan deteksi dini dengan tes fungsi hati, apalagi jika kita memiliki faktor risikonya," ujarnya.

Untuk itu, dia mengimbau kepada seluruh masyarakat agar melakukan skrining hepatitis. Hal ini dilakukan untuk mencegah perkembangan penyakit hepatitis agar tidak sampai kepada tahap sirosis hati.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement