Senin 08 May 2023 15:12 WIB

Presiden PKS: Bukan Hal Mustahil Sandiaga Uno Jadi Cawapres Anies

PKS pernah mengusung Sandi menjadi cawagub DKI Jakarta mendampingi Anies pada 2017.

Rep: Febryan A/ Red: Fernan Rahadi
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu memberikan pidatonya saat peringatan Hari Buruh 2023 di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu, (6/5/2023). Acara yang dihadiri Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Baswedan itu merupakan bentuk komitmen PKS akan nasib buruh.
Foto: Dok Republika
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu memberikan pidatonya saat peringatan Hari Buruh 2023 di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu, (6/5/2023). Acara yang dihadiri Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Baswedan itu merupakan bentuk komitmen PKS akan nasib buruh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu menyebut partainya mungkin saja mengusung Sandiaga Uno sebagai cawapres pendamping Anies Baswedan. Pernyataan ini disampaikan Syaikhu untuk merespons pengakuan Sandiaga yang ingin berjuang kembali bersama PKS dan mendampingi Anies. 

Syaikhu mengatakan, partainya sangat terbuka menyambut keinginan Sandi berjuang kembali bersama PKS. Bahkan, PKS bersedia mengusung Sandi menjadi cawapres-nya Anies apabila Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu bisa meningkatkan peluang kemenangan dalam Pilpres 2024. 

"Kalau memang nanti Pak Sandi dan Pak Anies bisa chemistry, kemudian hasil survei berpeluang menang, ya bukan hal yang mustahil, mungkin kita akan usung kembali," kata Syaikhu usai mendaftarkan bakal caleg DPR RI partainya di Kantor KPU RI, Jakarta, Senin (8/5/2023). 

PKS memang pernah mengusung Sandi menjadi calon wakil gubernur DKI Jakarta untuk mendampingi calon gubernur Anies pada 2017 lalu. Pasangan ini menang. PKS juga mengusung Sandi sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019 lalu. 

Syaikhu mengatakan, penentuan cawapres pendamping Anies masih berproses secara dinamis di internal Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Karena itu, Sandi "masih sangat mungkin" diusung sebagai pendamping Anies. 

Namun, lanjut dia, PKS bersama partai lain yang tergabung dalam KPP belum membahas nama Sandi secara detail. KPP akan menggelar pertemuan khusus untuk menentukan cawapres Anies pada pekan depan. 

"(Dalam pertemuan itu) kita akan serahkan mungkin berbagai cawapres yang diusulkan itu ke capres (Anies) untuk (dilihat) dari sisi chemistry, sisi peluang untuk menang. Kita akan kaji," ujar Syaikhu. 

Kendati bakal membahas nama Sandi dalam pertemuan koalisi, Syaikhu menegaskan bahwa PKS mematuhi isi kesepakatan piagam koalisi, yakni nama cawapres ditentukan oleh Anies. "Harapan kami adalah ketika menentukan cawapres ini bukan hanya sekedar simbolis, tapi kita ingin bahwa cawapres yang dibawa oleh Anies ini akan bisa membawa efek kemenangan di 2024," ujarnya 

KPP yang terdiri atas Partai Nasdem, Demokrat dan PKS hingga kini memang belum menentukan nama cawapres pendamping Anies. Kemarin, eks kader Gerindra, Sandiaga Uno memuji-muji PKS dan menyinggung peluangnya menjadi cawapres pendamping Anies. 

"Saya berjuang bersama PKS ini sudah berkali-kali ya, dan terbukti teman-teman PKS ini berjuang dengan hati, pejuang yang sangat pantang menyerah, tidak kenal lelah dan rasanya ingin kembali berjuang dengan teman-teman PKS," kata Sandiaga Uno usai menghadiri Dialog Interaktif Bersama Pelaku Ekonomi Kreatif di Bogor, Ahad (7/5/2023). 

Terkait peluang dirinya berpasangan kembali dengan Anies dalam kontestasi Pilpres 2024, Sandi menyerahkan hal itu kepada Ketua Majelis Syura PKS, Salim Segaf Al-Jufri dan pimpinan partai politik lainnya yang tergabung dalam koalisi pengusung Anies. "Bukan wewenang saya menentukan," kata menteri terkaya dalam Kabinet Jokowi itu. 

Manuver politik Sandi ini mengejutkan sejumlah pihak. Pasalnya, Sandi dalam beberapa waktu terakhir digadang-gadang bakal bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan diusung menjadi cawapres pendamping Ganjar Pranowo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement