Rabu 03 May 2023 07:32 WIB

AI Dapat Gantikan 7.800 Pekerjaan di IBM

Goldman Sachs prediksi 300 juta pekerjaan akan digantikan oleh AI.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Friska Yolandha
Logo IBM. IBM dilaporkan mungkin memasukkan penggunaan AI dan otomasi dalam rencananya untuk menghentikan perekrutan pada peran tertentu dalam perusahaan.
Foto: EPA-EFE/YURI KOCHETKOV
Logo IBM. IBM dilaporkan mungkin memasukkan penggunaan AI dan otomasi dalam rencananya untuk menghentikan perekrutan pada peran tertentu dalam perusahaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kekhawatiran yang sering diangkat dalam wacana seputar kecerdasan buatan (AI) dan otomatisasi adalah prospek bahwa banyak pekerjaan dapat hilang karena digantikan oleh teknologi baru. Contoh terbaru dari hal ini adalah kabar bahwa perusahaan Amerika Serikat (AS) International Business Machines Corporation (IBM) mungkin memasukkan penggunaan AI dan otomasi dalam rencananya untuk menghentikan perekrutan pada peran tertentu dalam perusahaan.

Bloomberg telah melaporkan di antara rencana IBM adalah mengganti sekitar 7.800 pekerjaan dengan AI dan otomatisasi selama rentang waktu lima tahun. CEO IBM Arvind Krishna mengatakan jeda perekrutan melibatkan sekitar 26 ribu pekerjaan untuk peran yang tidak berhadapan dengan pelanggan, seperti sumber daya manusia.

Baca Juga

“Tiga puluh persen dari peran tersebut dapat digantikan oleh AI. Beberapa contoh tugas yang dapat diotomatisasi sepenuhnya, yaitu perpindahan karyawan antar departemen dan mengeluarkan surat verifikasi pekerjaan,” kata Krishna, dilansir Digital Trends, Rabu (3/5/2023).

Jika IBM benar-benar bergerak maju mengganti 7.800 pekerjaannya dengan AI, itu akan sejalan dengan laporan terbaru dari perusahaan perbankan investasi Goldman Sachs. Laporan tersebut memperkirakan 300 juta pekerjaan penuh waktu dapat digantikan oleh AI.

Laporan itu juga menyebutkan bahwa AI dapat memiliki efek yang berbeda di antara industri dalam hal kehilangan pekerjaan, dengan 46 persen dan 44 persen tugas dapat diotomatiskan dalam pekerjaan administratif dan hukum. Sementara itu, hanya enam dan empat persen tugas untuk pekerjaan konstruksi dan pemeliharaan akan terpengaruh oleh AI. Laporan juga mencatat AI, seperti teknologi lainnya dapat mendatangkan pekerjaan baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement