Ahad 09 Apr 2023 16:00 WIB

Amerika Serikat Kerahkan Kapal Selam Bertenaga Nuklir ke Timteng, Misi Dirahasiakan?

Ketegangan Amerika Serikat di wilayah Suriah yang didukung Iran meningkat

Rep: Dwina Agustina/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi kapal selam bertenaga nuklir Amerika Serikat. Ketegangan Amerika Serikat di wilayah Suriah yang didukung Iran meningkat
Foto: Amanda R. Gray/U.S. Navy via AP, File
Ilustrasi kapal selam bertenaga nuklir Amerika Serikat. Ketegangan Amerika Serikat di wilayah Suriah yang didukung Iran meningkat

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI – Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) telah mengerahkan kapal selam rudal berpemandu yang mampu membawa hingga 154 rudal Tomahawk ke Timur Tengah. Padahal Angkatan Laut jarang mengakui lokasi atau penyebaran kapal selam. 

Juru bicara Armada ke-5 yang berbasis di negara Teluk Bahrain Timothy Hawkins menolak mengomentari misi kapal selam atau apa yang mendorong pengerahan tersebut. Dia mengatakan, kapal selam bertenaga nuklir yang berbasis di Kings Bay, Georgia, ini telah melewati Terusan Suez pada Jumat (7/4/2023). 

Baca Juga

"Itu mampu membawa hingga 154 rudal jelajah serangan darat Tomahawk dan dikerahkan ke Armada ke-5 Amerika Serikat untuk membantu memastikan keamanan dan stabilitas maritim regional,” kata Hawkins. 

Armada ke-5 berpatroli di Selat Hormuz, muara sempit Teluk Persia yang dilalui 20 persen dari semua transit minyak. Wilayahnya meliputi Selat Bab el-Mandeb di lepas pantai Yaman dan Laut Merah yang membentang hingga Terusan Suez, jalur air Mesir yang menghubungkan Timur Tengah dengan Laut Mediterania. 

Baca juga: 6 Fakta Seputar Saddam Hussein yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Anti Israel  

Amerika Serikat, Inggris, dan Israel menuduh Iran menargetkan kapal tanker minyak dan kapal komersial dalam beberapa tahun terakhir, tuduhan yang dibantah Iran.

Angkatan Laut Amerika Serikat juga telah melaporkan serangkaian pertemuan tegang di laut dengan pasukan Iran yang dikatakan agresif secara sembrono. 

Bulan lalu, Amerika Serikat melancarkan serangan udara terhadap pasukan yang didukung Iran di Suriah. Tindakan itu dilakukan setelah serangan roket menewaskan seorang kontraktor Amerika Serikat dan melukai tujuh warga Amerika Serikat lainnya di timur laut negara itu. 

Rudal jelajah Tomahawk yang diluncurkan dari kapal atau kapal selam dapat mencapai target hingga 2.500 kilometer jauhnya. 

Mereka terkenal dipekerjakan selama jam buka invasi pimpinan Amerika Serikat ke Irak pada 2003 dan sebagai tanggapan atas serangan senjata kimia Suriah pada 2018.    

 

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement