Rabu 08 Mar 2023 13:15 WIB

DKPP Kota Bandung Terus Gencarkan Vaksinasi Ternak Unggas

DKPP Kota Bandung juga menyasar warga yang memelihara unggas dalam jumlah kecil.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Irfan Fitrat
Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung menyuntikkan vaksin kombinasi ND+AI Inaktif kepada ayam di Kantor DKPP Kota Bandung, Jalan Arjuna, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (6/3/2023). DKPP Kota Bandung memberikan vitamin dan melakukan vaksinasi terhadap unggas milik kelompok peternak sebagai bentuk kewaspadaan potensi penyebaran flu burung.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung menyuntikkan vaksin kombinasi ND+AI Inaktif kepada ayam di Kantor DKPP Kota Bandung, Jalan Arjuna, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (6/3/2023). DKPP Kota Bandung memberikan vitamin dan melakukan vaksinasi terhadap unggas milik kelompok peternak sebagai bentuk kewaspadaan potensi penyebaran flu burung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Mengantisipasi potensi penyebaran flu burung, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Jawa Barat, menggencarkan vaksinasi ternak unggas. Tim dari DKPP Kota Bandung menyisir peternak dan warga yang memelihara unggas.

Menurut Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Bandung Wilsandi Saefuloh, petugas dinasnya sudah melakukan penyisiran sebelum munculnya kasus positif flu burung di Kota Cimahi, Jawa Barat.

Baca Juga

Target awal vaksinasi adalah peternak yang ternak unggasnya terbilang banyak, sampai puluhan atau ratusan ekor. Petugas juga menyisir warga yang memelihara unggas dalam jumlah kecil.

“Kemarin total 237 (unggas divaksinasi), yang di awal. Kita sedang menyisir ke kelompok-kelompok pemelihara ayam yang jumlahnya kecil, paling tiga ekor, lima ekor,” kata Wilsandi, saat dihubungi, Rabu (8/3/2023).

Wilsandi mengatakan, DKPP membagi dua tim untuk melakukan vaksinasi, terdiri atas dokter hewan dan petugas paramedis. Setiap hari tim melakukan vaksinasi unggas di tiga tempat. “Ada bebek dan unggas besar (yang divaksin). Kalau burung, tidak,” katanya.

Menurut Wilsandi, vaksinasi diupayakan dilakukan setiap hari, sekaligus untuk mendata ternak unggas yang belum terdeteksi. DKPP juga berkoordinasi untuk melakukan pendataan unggas di Pasar Burung.

“Kalau Pasar Burung, kita kerja sama dengan Unpad (Universitas Padjadjaran) dan stakeholder lainnya, lagi proses kerja sama di sana untuk melakukan pendataan,” ujar dia.

Sebagai bentuk kewaspadaan terhadap flu burung, DKPP Kota Bandung meminta warga atau peternak segera melapor kepada petugas apabila ada kasus kematian mendadak unggas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement