Ahad 05 Mar 2023 19:00 WIB

Saling Serang Quad dan Beijing

Cina dianggap agresif dan mengeklaim zona sengketa maritim atas negara tetangganya.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken
Foto: AP/Wason Wanichakorn
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI – Cina dan negara-negara yang tergabung dalam Quad saling serang. Quad, blok yang fokus di Indo Pasifik, terdiri atas empat negara bersekutu yaitu AS, Jepang, India, dan Australia. Dalam pernyataan bersama pada Jumat (3/3), mereka membidik Beijing.

Empat menlu Quad, yakni Menlu AS Antony Blinken, Menlu Jepang Hayashi Yoshimasa, Menlu India Subrahmanyam Jaishankar, dan Menlu Australia Penny Wong bertemu di New Delhi, India, menyebut pengaruh Cina di kawasan semakin mengkhawatirkan.

Mereka juga menekankan pentingnya demokrasi, aturan hukum, keamanan maritim, dan penyelesaian sengketa secara damai.

‘’Kami sangat mendukung prinsip kebebasan, kedaulatan dan integritas wilayah, penyelesaian sengketa dengan damai tanpa ancaman atau menggunakan kekuatan,’’ demikian pernyataan bersama menlu anggota Quad.

Mereka menegaskan pula pentingnya kebebasan dalam navigasi maritim dan penerbangan, menentang aksi unilateral. ‘’Ini semua penting bagi perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di Indo Pasifik dan wilayah lainnya,’’ kata mereka menegaskan.

Cina dianggap berlaku agresif dan mengeklaim zona sengketa maritim atas negara tetangganya. Quad menganggap ini tantangan bagi aturan batas maritim termasuk di Laut Cina Selatan dan Laut Cina Timur yang juga mestinya tak  ada upaya militerisasi di sana.

Beijing langsung menangkisnya dan balas menyerang. Kementerian Luar Negeri Cina mengkritik Quad. Mestinya, kemitraan antarnegara mendorong perdamaian dan pembangunan bukan sebaliknya, mengarah pada persekutuan eksklusif.

‘’Kami harap, hendaknya setiap negara bertindak yang nantinya bisa menguatkan keamanan dan saling percaya. Juga, mampu memelihara perdamaian dan stabilitas kawasan,’’ kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Mao Ning.

Secara terpisah, senada dengan sekutunya Cina, Menlu Rusia Sergei Lavrov menuding AS mencoba memiliterisasi Quad. Hal sama dituduhkan Cina kepada AS yang dinilai mencoba membuat aliansi militer seperti NATO di Asia untuk mengadang Cina.

Berbicara pada sebuah panel, Raisina Dialogue, di New Delhi, keempat menlu Quad mengeklaim tak mencari konflik dengan Cina. Mereka berdalih hanya mempromosikan demokrasi, tata kelola pemerintahan yang baik, transparansi, keamanan digital, dan kesehatan global.

‘’Sepanjang Cina mematuhi hukum dan norma internasional serta tunduk pada standar lembaga internasional, ini bukanlah isu yang bertentangan antara Cina dan Quad,’’ kata Menlu Jepang Hayashi Yoshimasa.

sumber : ap
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement