Jumat 03 Mar 2023 00:01 WIB

Upaya Dewan Gereja untuk Menghapus Jejak Islam di Masjid Cordoba

Terdapat jejak Islam yang kuat dalam sejarah masjid cordoba Spanyol

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Salah satu sudut Masjid Cordoba. Terdapat jejak Islam yang kuat dalam sejarah masjid cordoba Spanyol
Foto: Onislam.net
Salah satu sudut Masjid Cordoba. Terdapat jejak Islam yang kuat dalam sejarah masjid cordoba Spanyol

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Otoritas Katolik Roma di kota Cordoba Spanyol disebut telah "menipiskan" sejarah Islam setelah pusat pengunjung baru di Katedral Our Lady of the Assumption meremehkan penggunaan bangunan di masa lalu sebagai masjid.

Sebuah laporan oleh Demetrio Fernandez, uskup Cordoba, mengklaim "reduksionisme budaya" telah menyebabkan pengaruh Kristen sebelumnya di situs tersebut, sebelum konversinya menjadi Masjid Agung Cordoba, memberi kesan bahwa sejarah kota itu lebih Muslim daripada Kristen. 

Baca Juga

Situs ini telah digunakan sebagai katedral sejak kota ditahlukkan oleh pasukan dari kerajaan Kristen Leon dan Castile pada 1236. 

Kemudian di masa khalifah Banj Umayyah, Muslim membeli tanah tersebut dan membangun Masjid Agung di bekas situs gereja Visigoth pada 756. 

Beberapa sarjana percaya bahwa gereja Visigoth itu sendiri dibangun di atas kuil Romawi kuno. 

"Kebutuhan untuk mendesain ulang seluruh ruang berasal dari temuan bahwa Cordoba ditandai dengan label budaya yang sangat kuat: kota Muslim," tulis Fernandez dalam laporannya dilansir dari Arab News, Kamis (2/3/2023). 

“Dreduksionisme budaya sangat kuat sehingga memiliki kapasitas untuk melampaui masa lalu Visigoth, Romawi, dan Kristen yang cemerlang, kaya akan manifestasi artistik, yang telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah dan budaya kota saat ini,” kata dia. 

Awal bulan ini, pemerintah Spanyol secara resmi mengakui katedral sebagai milik Gereja Katolik Roma, setelah bertahun-tahun perdebatan tentang masa depannya, termasuk tuntutan oleh kelompok Muslim lokal untuk menggunakannya sebagai tempat ibadah. 

Surat kabar Spanyol El Pais menyebut laporan Fernandez, dan rencana Gereja Katolik untuk membingkai situs tersebut, sebuah "ofensif terhadap pengaruh Islam yang tak terbantahkan dan jelas dari seluruh ansambel monumental."

 

Profesor sejarah seni di Universitas Granada, Jose Miguel Puerta, mengatakan kepada Times: "Adalah baik untuk menghargai dan menyoroti masa lalu Yahudi atau Kristen Cordoba dan masjid, tetapi tidak merugikan atau dengan biaya menyembunyikan sisi Islam, yang, apalagi, tidak mungkin karena itu adalah cerminan dari momen kemegahan terbesar kota." 

Kelompok aktivis Plataforma Mezquita-Catedral, sementara itu, mengklaim uskup itu berusaha “menipiskan" masa lalu Muslim di situs tersebut. 

Fernandez telah menimbulkan kontroversi atas sejarah Cordoba sebelumnya, dengan mengatakan pada 2017 lalu, “Pada kenyataannya, Umayyah, khalifah, tidak memiliki arsitek mereka sendiri atau menciptakan seni baru, itu bukan seni Muslim.” 

“Mereka pergi mencari sebangsa Kristen mereka dari Damaskus dan membawa mereka ke Cordoba. Tapi seninya bukan Muslim. Itu Bizantium, orang Moor hanya memasukkan uang." kata Fernandez

 

Sumber: arabnews  

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement