Rabu 01 Mar 2023 15:48 WIB

Santri Pesantren Nurul Jadid Belajar Literasi Media Digital

Santri Pesantren Nurul Jadid harus mampu memanfaatkan media digital.

Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Jawa Timur
Foto: nurul jadid
Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Jawa Timur

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Redaktur Karangan Khusus Khas (Kharkas) Perusahaan Umum Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA Masuki M. Astro memaparkan tantangan dan ancaman hadirnya platform teknologi digital kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

"Kehadiran AI memang sangat membantu banyak orang dalam menjalankan kegiatan di berbagai bidang, sekaligus juga menjadi tantangan dan ancaman," ujarnya saat menjadi pemateri tunggal dalam kegiatan penguatan penulisan siswa SMP/MTs, SMA/MA/SMK di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (28/2/2023).

Baca Juga

Namun demikian, bagi yang terus belajar dan haus ilmu akan mampu menyambut kehadiran platform teknologi digital kecerdasan buatan sebagai teman dalam menjalani profesi.

"Tapi bagi mereka yang tidak mau belajar dan hanya tergantung pada AI, maka AI memang menjadi ancaman," ucap Cak Uki, sapaan akrabnya.

Menurut dia, AI adalah buatan manusia yang cara kerjanya sangat bergantung keterampilan operator yang juga manusia.

"AI tidak akan mampu mengalahkan manusia dari aspek jiwa yang tidak dimiliki oleh mesin secanggih apapun," tuturnya.

"Beruntunglah, santri yang kini aktif di media sekolah karena mereka akan terbiasa untuk mengembangkan diri di luar tugas belajar formal di pondok maupun di sekolahnya," tambah pria asal Bondowoso tersebut.

Sementara itu, Kepala Bidang Kelembagaan dan Peserta Didik pada Ponpes Nurul Jadid Paiton, Ponirin Mika, mengemukakan kegiatan penguatan keterampilan menulis bagi para siswa SMP/MTs dan SMA/MA/SMK di lingkungan pendidikan keagamaan.

Kegiatan tersebut, lanjut dia, juga menyambut tantangan AI sekaligus memberikan bekal pelatihan terkait keterampilan menulis dan mengelola media.

"Kebetulan tadi waktu pelatihan menulis, ancaman mengenai AI ini juga dibahas oleh pemateri yang kami undang untuk membekali para santri yang selama ini aktif mengelola media, seperti majalah di sekolah masing-masing," kata Ponirin.

Semangat santri yang kini aktif di dunia kepenulisan diyakini menjadi modal utama bagi santri untuk mengantisipasi kehadiran AI di masa mendatang.

"Oleh karena itu, kegiatan keterampilan menulis ini sangat penting diberikan kepada siswa selaku generasi penerus bangsa dan menjadi motivasi bagi para siswa untuk terus belajar menulis untuk meningkatkan kualitas diri," tuturnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement