Senin 20 Feb 2023 15:50 WIB

Melihat Museum Mainan di Bandung

Sebanyak 3.300 mainan dipajang di museum yang didirikan tahun 2005 tersebut..

Rep: Abdan Syakura/ Red: Mohamad Amin Madani

Pengunjung mengambil gambar menggunakan gawai koleksi mainan di Museum Mainan 198X, Jalan Sunda, Sumur Bandung, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Senin (20/2/2023). Sebanyak 3.300 mainan dari berbagai tokoh film, aksi, gim video dan senjata mainan di era 80-an hingga 90-an dipajang di museum yang didirikan tahun 2005 tersebut. Museum itu didirikan sebagai upaya menjaga kenangan masa kanak-kanak sekaligus wadah silaturahmi para kolektor mainan. (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Pengunjung melihat koleksi diorama G.I. Joe di Museum Mainan 198X, Jalan Sunda, Sumur Bandung, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Senin (20/2/2023). Sebanyak 3.300 mainan dari berbagai tokoh film, aksi, gim video dan senjata mainan di era 80-an hingga 90-an dipajang di museum yang didirikan tahun 2005 tersebut. Museum itu didirikan sebagai upaya menjaga kenangan masa kanak-kanak sekaligus wadah silaturahmi para kolektor mainan. (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Pengunjung melihat koleksi mainan yang dipajang di Museum Mainan 198X, Jalan Sunda, Sumur Bandung, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Senin (20/2/2023). Sebanyak 3.300 mainan dari berbagai tokoh film, aksi, gim video dan senjata mainan di era 80-an hingga 90-an dipajang di museum yang didirikan tahun 2005 tersebut. Museum itu didirikan sebagai upaya menjaga kenangan masa kanak-kanak sekaligus wadah silaturahmi para kolektor mainan. (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Pengunjung melihat koleksi mainan yang dipajang di Museum Mainan 198X, Jalan Sunda, Sumur Bandung, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Senin (20/2/2023). Sebanyak 3.300 mainan dari berbagai tokoh film, aksi, gim video dan senjata mainan di era 80-an hingga 90-an dipajang di museum yang didirikan tahun 2005 tersebut. Museum itu didirikan sebagai upaya menjaga kenangan masa kanak-kanak sekaligus wadah silaturahmi para kolektor mainan. (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Pengunjung mengambil gambar menggunakan gawai koleksi mainan di Museum Mainan 198X, Jalan Sunda, Sumur Bandung, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Senin (20/2/2023). Sebanyak 3.300 mainan dari berbagai tokoh film, aksi, gim video dan senjata mainan di era 80-an hingga 90-an dipajang di museum yang didirikan tahun 2005 tersebut. Museum itu didirikan sebagai upaya menjaga kenangan masa kanak-kanak sekaligus wadah silaturahmi para kolektor mainan. (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Pengunjung mencoba senjata mainan yang dipajang di Museum Mainan 198X, Jalan Sunda, Sumur Bandung, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Senin (20/2/2023). Sebanyak 3.300 mainan dari berbagai tokoh film, aksi, gim video dan senjata mainan di era 80-an hingga 90-an dipajang di museum yang didirikan tahun 2005 tersebut. Museum itu didirikan sebagai upaya menjaga kenangan masa kanak-kanak sekaligus wadah silaturahmi para kolektor mainan. (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Pengunjung melihat koleksi mainan yang dipajang di Museum Mainan 198X, Jalan Sunda, Sumur Bandung, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Senin (20/2/2023). Sebanyak 3.300 mainan dari berbagai tokoh film, aksi, gim video dan senjata mainan di era 80-an hingga 90-an dipajang di museum yang didirikan tahun 2005 tersebut. Museum itu didirikan sebagai upaya menjaga kenangan masa kanak-kanak sekaligus wadah silaturahmi para kolektor mainan. (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Pemilik Museum Mainan 198X, Aldo Ikhwanul Khalid (48) menunjukkan koleksi mainan miliknya di Jalan Sunda, Sumur Bandung, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Senin (20/2/2023). Sebanyak 3.300 mainan dari berbagai tokoh film, aksi, gim video dan senjata mainan di era 80-an hingga 90-an dipajang di museum yang didirikan tahun 2005 tersebut. Museum itu didirikan sebagai upaya menjaga kenangan masa kanak-kanak sekaligus wadah silaturahmi para kolektor mainan. (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Pemilik Museum Mainan 198X, Aldo Ikhwanul Khalid (48) menunjukkan koleksi gim video miliknya di Jalan Sunda, Sumur Bandung, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Senin (20/2/2023). Sebanyak 3.300 mainan dari berbagai tokoh film, aksi, gim video dan senjata mainan di era 80-an hingga 90-an dipajang di museum yang didirikan tahun 2005 tersebut. Museum itu didirikan sebagai upaya menjaga kenangan masa kanak-kanak sekaligus wadah silaturahmi para kolektor mainan. (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Pengunjung mengambil gambar menggunakan gawai koleksi mainan di Museum Mainan 198X, Jalan Sunda, Sumur Bandung, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Senin (20/2/2023). Sebanyak 3.300 mainan dari berbagai tokoh film, aksi, gim video dan senjata mainan di era 80-an hingga 90-an dipajang di museum yang didirikan tahun 2005 tersebut. Museum itu didirikan sebagai upaya menjaga kenangan masa kanak-kanak sekaligus wadah silaturahmi para kolektor mainan. (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Pengunjung melihat koleksi mainan yang dipajang di Museum Mainan 198X, Jalan Sunda, Sumur Bandung, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Senin (20/2/2023). Sebanyak 3.300 mainan dari berbagai tokoh film, aksi, gim video dan senjata mainan di era 80-an hingga 90-an dipajang di museum yang didirikan tahun 2005 tersebut. Museum itu didirikan sebagai upaya menjaga kenangan masa kanak-kanak sekaligus wadah silaturahmi para kolektor mainan. (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Pengunjung mencoba gim video yang dipajang di Museum Mainan 198X, Jalan Sunda, Sumur Bandung, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Senin (20/2/2023). Sebanyak 3.300 mainan dari berbagai tokoh film, aksi, gim video dan senjata mainan di era 80-an hingga 90-an dipajang di museum yang didirikan tahun 2005 tersebut. Museum itu didirikan sebagai upaya menjaga kenangan masa kanak-kanak sekaligus wadah silaturahmi para kolektor mainan. (FOTO : ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Pengunjung mengambil gambar koleksi mainan dengan gawainya di Museum Mainan 198X, Jalan Sunda, Sumur Bandung, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Senin (20/2/2023).

Sebanyak 3.300 mainan dari berbagai tokoh film, aksi, gim video, dan senjata mainan pada era 80-an hingga 90-an dipajang di museum yang didirikan tahun 2005 tersebut. Museum itu didirikan sebagai upaya menjaga kenangan masa kanak-kanak sekaligus wadah silaturahmi para kolektor mainan.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement