Kamis 16 Feb 2023 05:15 WIB

Peneliti Media Jepang Soroti Peran Penting Media Lawan Peperangan

Media berperan penting dalam upaya melawan peperangan.

Api dan asap membubung dari Jembatan Krimea yang menghubungkan daratan Rusia dan semenanjung Krimea di atas Selat Kerch, di Kerch, Krimea, 8 Oktober 2022. Pihak berwenang Rusia mengatakan sebuah bom truk telah menyebabkan kebakaran dan runtuhnya sebagian jembatan menghubungkan Krimea yang dicaplok Rusia dengan Rusia. Tiga orang telah tewas. Jembatan itu adalah arteri pasokan utama bagi upaya perang Moskow yang goyah di Ukraina selatan.
Foto: AP/AP
Api dan asap membubung dari Jembatan Krimea yang menghubungkan daratan Rusia dan semenanjung Krimea di atas Selat Kerch, di Kerch, Krimea, 8 Oktober 2022. Pihak berwenang Rusia mengatakan sebuah bom truk telah menyebabkan kebakaran dan runtuhnya sebagian jembatan menghubungkan Krimea yang dicaplok Rusia dengan Rusia. Tiga orang telah tewas. Jembatan itu adalah arteri pasokan utama bagi upaya perang Moskow yang goyah di Ukraina selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO  - Peneliti media asal Jepang Kurasawa Haruo menilai media berperan penting dalam upaya melawan peperangan.

"Menurut saya, peran media yang paling besar saat ini adalah untuk menentang segala macam peperangan," katanya dalam paparannya tentang Media dan Dunia, di Tokyo, Jepang, Rabu (15/2/2023).

Media, kata dia, saat ini memiliki peran yang sangat penting, terutama di tengah perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Dia berpendapat bahwa media harus memiliki misi menentang peperangan, dan dia menyarankan media untuk tidak terlibat dalam perang.

"Jadi, jangan pernah terlibat dalam perang karena perang tidak menghasilkan apapun" katanya.

Selain berperan dalam menentang peperangan, menurut dia, media juga berperan penting dalam upaya mengoreksi penyalahgunaan kekuasaan.

Kemudian, media juga diharapkan bisa menghubungkan orang-orang dari seluruh dunia melalui penyebaran informasi yang benar dan akurat sehingga tercipta perdamaian di seluruh dunia.

"Karena perdamaian tidak dapat dicapai tanpa ada saling pengertian," katanya.

Lebih lanjut, Kurasawa juga menyoroti perlunya keberpihakan media terhadap orang-orang yang lemah.

"Di dunia ini ada banyak orang miskin dan mereka yang tidak bisa menyampaikan opini mereka sendiri. Oleh karena itu, media harus mempromosikan perspektif orang-orang yang lemah," katanya.

Terakhir dia juga menyoroti peran media dalam melindungi hak asasi manusia, dan menghormati perbedaan-perbedaan sehingga media memiliki kredibilitas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement