Sabtu 21 Jan 2023 16:30 WIB

Percepat Atasi Stunting, Sukabumi Gencarkan Inovasi

Ada beberapa inovasi dalam penanganan stunting dan juga kemiskinan ekstrem.

Rep: Riga Nurul Iman / Red: Agus Yulianto
Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi.
Foto: istimewa
Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Upaya percepatan penanganan stunting terus dilakukan di Kota Sukabumi. Salah satunya dengan menggulirkan beberapa inovasi program.

"Ada beberapa inovasi dalam penanganan stunting dan juga kemiskinan ekstrim," ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Sabtu (21/1/2023). 

Hal itu disampaikan pula dalam zoom meeting roadshow monitoring stunting bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kamis (19/1/2023) lalu

Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut arahan presiden dalam rangka mempercepat target penurunan stunting. Selain itu menindaklanjuti inovasi kreativitas apa yang akan dilakukan oleh masing-masing daerah.

Fahmi mengatakan, inovasi yang diluncurkan Pemkot Sukabumi diantaranya pertama Sistem Informasi Terintegrasi Data Stunting (Sisters). Merupaka. Aplikasi ini berisikan informasi tentang peta grafis, data keluarga beresiko stunting dan preva yang dipetakan secara spasial.

Selanjutnya Inovasi Move On Gaess. Inovasi ini merupakan komitmen bersama antara Pemkot Sukabumi dengan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V Provinsi Jawa Barat dan Kantor Kementerian Agama Kota Sukabumi. 

Inovasi ini merupakan gerakan cegah stuning dari hulu ke hilir, dimana gerakan ini mengenai edutainment atau pendidikan kesehatan melalui lagu yang diciptakan oleh putra daerah, aktivitas fisik, sarapan bersama dan minum tablet tambah darah dilaksanokan setelah pelaksanaan upacara hani Senin.

Berikutnya, kata Fahmi, Udunan Online. Salah satu upaya pemkot untuk mewujudkan kesetiakawanan sosial ini adalah dengan meluncurkan program udunan online yang diharapkan menjadi wadah untuk penggalangan dana dan masyarakat (tanpa batas) untuk membantu warga yang membutuhkan bantuan. Baik itu sosial, kesehatan, perlindungan dan pendampingan.

Keempat gerakan bersama rempug cegah dan tangani stunting (Gemar Ceting). Merupakan gerakan bersama antar lintas sektor untuk mencegah dan menangani stunting dan hulu serta koordinasi lintas program terkait Ausrem, KIA, Promkes dan kesling.

Berikutnya gerakan anak gadis berantas libas anemia (Gadis Belia). Gerakan Bersama anak atau remaja dalam mencegah terjadinya anemia dalam mendukunc upaya pencegahan stunting dari hulu yang merupakan salah satu bagian dari " Gen Emas " (Gerakan Remaja Sehat).

Kepala Bappeda Kota Sukabumi Reny Rosyida Muthmainnah menambahkan, berdasarkan keputusan Menko PMK RI Nomor 25 tahun 2022 Kota Sukabumi masuk dalam lokasi fokus prioritas penghapusan kemiskininan ekstrem tahun 2022-2024. Selain itu salah satu lokasi fokus prioritas percepatan penurunan stunting tahun 2022-2024.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement