Sabtu 07 Jan 2023 07:16 WIB

Banjir Bandang dan Longsor di Semarang Renggut Dua Korban Jiwa

Korban diduga terjebak di dalam rumah yang tergenang air dengan ketinggian 2 meter.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Foto udara sejumlah warga dan relawan BPBD Kota Semarang menyisir Perumahan Dinar Indah yang terendam banjir bandang di Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (6/1/2023). Banjir bandang yang mencapai 2,5 meter itu menyebabkan satu korban jiwa dan sekitar 45 kepala keluarga di perumahan tersebut mengungsi akibat luapan Sungai Babon-Pengkol yang tak mampu menampung debit air hujan berintensitas tinggi pada Jumat (6/1) sejak pukul 13:00 WIB serta adanya tanggul yang jebol pada pukul sekitar 15:30 WIB.
Foto: ANTARA/Aji Styawan
Foto udara sejumlah warga dan relawan BPBD Kota Semarang menyisir Perumahan Dinar Indah yang terendam banjir bandang di Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (6/1/2023). Banjir bandang yang mencapai 2,5 meter itu menyebabkan satu korban jiwa dan sekitar 45 kepala keluarga di perumahan tersebut mengungsi akibat luapan Sungai Babon-Pengkol yang tak mampu menampung debit air hujan berintensitas tinggi pada Jumat (6/1) sejak pukul 13:00 WIB serta adanya tanggul yang jebol pada pukul sekitar 15:30 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Banjir bandang dan longsor kembali terjadi di Kota Semarang akibat hujan dengan intensitas lebat yang turun sepanjang Jumat (6/1/2023) siang hingga petang.

Kali ini banjir bandang menerjang kompleks perumahan Dinar Indah Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang akibat jebolnya tanggul sungai Babon, yang ada di sekitar perumahan ini.

Seorang warga yang dilaporkan meninggal dunia dalam banjir bandang ini diduga akibat terjebak di dalam rumah yang tergenang air dengan ketinggian mencapai 2 meter.

"Korban atas nama Agus Purbantoro (50) warga perumahan RT 06/RW 26 Kelurahan Meteseh," ungkap  Kabidhumas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Iqbal Alqudusy dalam keterangannya.

Sementara itu, selain banjir bandang, hujan deras juga mengakibat musibah tanah longsor di wilayah Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanim.

Satu orang warga juga dilaporkan meninggal dunia akibat bencana tanah longsor, yang terjadi di lingkungan Perumahan P4A Blok H 11 Kelurahan Pudakpayung.

Korban diketahui bernama Ari Wibowo (37), warga RT09/ RW 11 Kelurahan Pudakpayung. Korban ditemukan meninggal dunia akibat tertimbun material longsor setelah tebing yang ada di belakang rumahnya ambrol.

Peristiwa tanah longsor ini terjadi pada Jumat menjelang sore, sekitar pukul 14.30 WIB, di tengah kondisi hujan lebat yang mengguyur hampir sebagian besar wilayah Kota Semarang.

"Berdasarkan keterangan para saksi, saat peristiwa terjadi korban sedang berada di dalam kamar, yang ada di bagian belakang rumahnya," kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement