Ahad 25 Dec 2022 15:19 WIB

Gelar Webinar, Salimah Kota Malang Bahas Fenomena Self Harm pada Anak

Kedekatan orang tua terhadap anak sangat dibutuhkan

Kedekatan orang tua terhadap anak sangat dibutuhkan
Foto: istimewa
Kedekatan orang tua terhadap anak sangat dibutuhkan

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pada Minggu (25/12/2022) Pimpinan Daerah Persaudaraan Muslimah (Salimah) Kota Malang menyelenggarakan webinar dengan tema Mengenal Self Harm Pada Anak. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangkaian peringatan Hari Ibu tanggal 22 Desember 2022. Narasumber yang dihadirkan dalam webinar ini adalah dr. Anna Purnamasari Sugijanti, Sp.KJ, seorang dokter psikiater pada rumah sakit jiwa Radjiman Wediodiningrat Lawang. Peserta yang hadir dalam kegiatan ini berjumlah 40 orang.

Pada tataran global, fenomena self harm layaknya gunung es dimana hanya sedikit sekali kasus yang tampak dan terlaporkan. Adapun kejadian self harm yang tidak terlaporkan jumlahnya banyak dan terus meningkat setiap tahunnya.

Baca Juga

Dalam sambutannya Ketua PD Salimah Kota Malang, dr. Emie Prabawati menyampaikan bahwa tujuan dari webinar ini untuk memberikan pengetahuan terkait fenomena self harm yang terjadi pada anak. Dengan pengetahuan yang cukup diharapkan orang tua lebih peka terhadap kondisi kejiwaan anak dan mampu mencegah sedini mungkin fenomena self harm ini.

“Kedekatan orang tua terhadap anak sangat dibutuhkan agar anak tidak ragu untuk menyampaikan segala perasaan atau permasalahannya. Hal ini sangat penting untuk mencegah terjadinya self harm,” paparnya, dalam siaran pers yang diterima, Ahad (25/12/2022).

Anna Purnamasari menyampaikan bahwa self harm mengacu pada tindakan meracuni diri sendiri atau melukai diri sendiri yang dilakukan oleh seseorang terlepas dari motivasinya. Adapun motivasi primernya adalah untuk mengakhiri hidup, motivasi yang lainnya adalah menyakiti diri sendiri dan terkadang pelakunya tidak sadar karena adanya disosiatif dan gangguan mental organik. Cara yang digunakan yaitu dengan melukai diri sendiri maupun dengan meracuni diri sendiri. 

Factor penyebab dari fenomena self harm ini adalah adanya keinginan untuk mengakhiri hidup, menarik perhatian seseorang/orang lain untuk mendapatkan pertolongan, untuk melepaskan diri dari kondisi emosional yang sangat payah, dan untuk menghukum diri sendiri. Setiap kejadian self harm walaupun dilakukan oleh yang sama dapat memiliki niat dan motif yang berbeda. 

Penanganan yang dapat dilakukan menurut Anna Purnamasari adalah dengan deteksi secara dini baik melalui luka yang ada, perubahan perilaku, maupun Riwayat self harm sebelumnya. Jika terdeteksi adanya self harm maka perlu dilakukan konsultasi pada ahlinya untuk meminimalisir risiko dan jika dibutuhkan perawatan khusus.

Kerja sama dengan pihak sekolah juga sangat penting melalui penguatan peran guru BK dan komunikasi orang tua dan sekolah. Bahkan jika lingkungan anak kurang mendukung, perlu untuk menempatkan anak pada rumah singgah untuk memberikan tempat yang aman dan nyaman bagi anak. 

“Diperlukan cinta dan kasih sayang kepada anak untuk mencegah terjadinya self harm,” tutur Anna.

Pencegahan paling utama dapat dimulai dari rumah melalui mengenalkan anak akan berbagai macam perasaan/emosi, melatih anak untuk menyampaikan apa yang dirasakan dengan cara yang baik, dan membantu anak mencari cara untuk mengatasi masalahnya dengan positif.

Apa yang dipaparkan oleh Anna Purnamasari ini memberikan pengetahuan yang baru bagi peserta, bahkan hingga selesai acara masih ada peserta yang mengajukan pertanyaan terkait fenomena self harm pada anak. Semoga kegiatan ini meningkatkan pemahaman orang tua khususnya para ibu dalam mendampingi tumbuh kembang putra putrinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement