Sabtu 19 Nov 2022 11:45 WIB

Qatar Dilaporkan Potong Tunjangan Suporter Bayaran Jelang Piala Dunia

Qatar disebut menyewa ratusan suporter dari seluruh dunia untuk promosikan World Cup

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Orang-orang berkumpul di sekitar jam hitung mundur resmi yang menunjukkan sisa waktu hingga kick-off Piala Dunia 2022 di Doha, Qatar. Penyelenggara Piala Dunia 2022, Qatar dilaporkan telah memotong tunjangan harian untuk penggemar berbayar hanya dua hari sebelum turnamen dimulai. Ratusan suporter dari seluruh dunia secara kontroversial di sewa oleh Qatar untuk mempromosikan Piala Dunia karena kurang kurangnya penonton untuk menghadiri turnamen ini. Banyak penggemar tak melakukan perjalanan ke Qatar karena biaya makanan dan akomodasi.
Foto: AP/Hassan Ammar
Orang-orang berkumpul di sekitar jam hitung mundur resmi yang menunjukkan sisa waktu hingga kick-off Piala Dunia 2022 di Doha, Qatar. Penyelenggara Piala Dunia 2022, Qatar dilaporkan telah memotong tunjangan harian untuk penggemar berbayar hanya dua hari sebelum turnamen dimulai. Ratusan suporter dari seluruh dunia secara kontroversial di sewa oleh Qatar untuk mempromosikan Piala Dunia karena kurang kurangnya penonton untuk menghadiri turnamen ini. Banyak penggemar tak melakukan perjalanan ke Qatar karena biaya makanan dan akomodasi.

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Penyelenggara Piala Dunia 2022, Qatar dilaporkan telah memotong tunjangan harian untuk penggemar berbayar hanya dua hari sebelum turnamen dimulai. Ratusan suporter dari seluruh dunia secara kontroversial di sewa oleh Qatar untuk mempromosikan Piala Dunia karena kurang kurangnya penonton untuk menghadiri turnamen ini. Banyak penggemar tak melakukan perjalanan ke Qatar karena biaya makanan dan akomodasi.

Penyelenggara membentuk ‘Fan Leader Network’ dalam upaya mempromosikan turnamen yang banyak dikritik. Banyak orang tak percaya Qatar dan seharusnya tak ditunjuk sebagai negara tuan rumah Piala Dunia karena catatan hak asasi manusia yang buruk di negara itu.

Suporter berbayar ini diharapkan akan ditawari perjalanan gratis, akomodasi, tiket dan uang saku harian sebagai imbalan atas antusiasme dan postingan di media sosial yang positif. Namun tampaknya tunjangan harian mereka telah dipotong dari tawaran awal.

Dilansir dari Mirror, Sabtu (19/11), penyelenggara tak akan lagi memberikan tunjangan harian sehingga mereka harus menanggung sendiri biaya makanan dan minuman yang menggiurkan selama ada di Qatar. Keputusan itu akan menjadi pukulan bagi mereka yang sudah mulai melakukan perjalanan.

Beberapa suporter bayaran itu memberitahu kepada The Guardian bahwa pembayaran tunjangan harian mereka dibatalkan hanya beberapa hari sebelum turnamen dimulai. Sesuai jadwal pembukaan akan digelar Ahad (20/11) dan akan dilanjutkan dengan pertandingan pertama antara tuan rumah Qatar melawan Ekuador.

"Karena perkembangan terbaru di media, kami ingin melindungi penggemar kami yang berkunjung dari pernyataan salah informasi mengenai 'penggemar menerima pembayaran untuk perjalanan'. Oleh karena itu, tunjangan harian sayangnya tidak akan dikeluarkan lagi. Tunjangan itu dimaksudkan sebagai peningkatan kecil pada dana pribadi Anda untuk membantu penyegaran selama Anda tinggal,” demikian bunyi email dari Qatar kepada penggemar bayaran.

Email ini diyakini tak membuat suporter putar balik tetapi beberpa merasakan kekhawatiran tentang kemampuan mereka tinggal di sana selama turnamen mengingat biaya hidup di Qatar yang mahal. Menurut The Sun, rata-rata harga potongan pizza pepperoni 8 Poundsterling.

Dalam email tersebut juga menyampaikan bahwa sejak awal Qatar telah meminta penggemar agar membawa dana yang cukup untuk menutupi biaya hidup. Kendati demikian Qatar tetap berkomitmen menanggung biaya penerbangan, akomodasi dan tiket pertandingan pembukaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement