Rabu 16 Nov 2022 18:15 WIB

G-20 Sesalkan Invasi Rusia Dalam Sikap Sekeras Mungkin

Sebagian besar anggota G20 mengecam keras perang di Ukraina

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Para pemimpin berkumpul dalam KTT pemimpin G20 di Nusa Dua, Bali, Indonesia, Selasa, 15 November 2022.
Foto: AP /Dita Alangkara
Para pemimpin berkumpul dalam KTT pemimpin G20 di Nusa Dua, Bali, Indonesia, Selasa, 15 November 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Para pemimpin negara-negara 20 perekonomian terbesar di dunia atau G-20 menyesalkan invasi Rusia di Ukraina "dalam sikap sekeras mungkin." Dalam deklarasi yang dikeluarkan di pertemuan di Bali, Indonesia, G-20 meminta Rusia menarik pasukannya tanpa syarat dua hari setelah pertemuan digelar.

"Sebagian besar anggota mengecam keras perang di Ukraina," kata deklarasi bersama G-20, Rabu (16/11/2022).

Ini memberi sinyal Rusia yang merupakan anggota G-20 akan menolak pernyataan tersebut. Posisi yang juga diambil China dan India yang abstain dalam resolusi PBB bulan Maret lalu segera berlaku.

Namun setidaknya tiga diplomat mengatakan pernyataan yang mengakui "adanya pandangan lain dan asesmen perbeda mengenai situasi dan sanksinya" mendapatkan suara bulat.

"Penggunaan atau ancaman senjata nuklir tidak dapat diterima," kata deklarasi G-20.

"Sangat penting untuk menegakan hukum internasional dan sistem multilateral yang menjaga perdamain dan stabilitas. Ini termasuk mempertahankan semua tujuan dan prinsip yang tercantum dalam Piagam PBB dan melekat pada hukum humanitarian internasional."

Sebelumnya diadakan rapat darurat di Bali untuk membahas laporan tembakan rudal di wilayah Polandia dekat Ukraina. Serangan tersebut menewaskan dua orang. Usai rapat Presiden Amerika Serikat (AS) mengatakan AS dan sekutu-sekutu Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menyelidiki ledakan itu.

Namun informasi awal yang diterima menunjukkan ledakan mungkin tidak disebabkan rudal yang ditembakan dari Rusia. Polandia yang merupakan anggota NATO mengatakan sebuah roket menewaskan dua orang di timur negara itu, dekat Ukraina.

Warsawa telah memanggil duta besar Rusia untuk mendapat penjelasan setelah Rusia membantah bertanggung jawab atas tembakan tersebut. Semua anggota G-7, Spanyol, Belanda dan Uni Eropa yang hadir di Bali ikut dalam rapat darurat tersebut.

Anggota G-7 antara lain AS, Jerman, Prancis, Kanada, Italia, Inggris dan Jepang. Usai rapat para pemimpin G-20 mengenakan kemeja putih dan beberapa diantaranya mengenakan topi dengan logo G-20.

Mereka terlibat dalam upacara penanaman pohon bakau sebagai simbol upaya mengatasi perubahan iklim.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement