Selasa 01 Nov 2022 22:20 WIB

PBNU: Forum R20 Berlanjut di Masa Presidensi India

R20 merupakan rangkaian acara G20 yang dibentuk di bawah presidensi Indonesia.

Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya)
Foto: Dok Republika
Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sebagai penggagas G20 Religion Forum (R20) memastikan pertemuan itu terus menjadi bagian dari rangkaian G20 yang berlangsung tiap tahun termasuk pada masa kepemimpinan India pada 2023.

Juru Bicara R20 Muhammad Najib Azca menjelaskan pihaknya telah membangun komunikasi dengan pihak-pihak terkait di India dan membahas keberlanjutan R20 tahun depan.

Baca Juga

" Kami telah membangun komunikasi yang baik dengan beberapa pihak dari India yang akan menjadi ketua G20 berikutnya. Mereka juga memastikan pertemuan ini berlanjut tahun depan," kata Najib Azca menjawab pertanyaan saat jumpa pers di Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (11/1/2022).

Dalam kesempatan itu, Najib, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PBNU, menyampaikan beberapa perwakilan dari kelompok agama di India ikut hadir di G20 Religion Forum/R20 di Nusa Dua, Bali pada 2-3 November 2022.

"Ada beberapa pemuka agama dari India yang datang ke forum R20 dan berpartisipasi dalam acara ini," kata Najib.

R20 merupakan rangkaian acara G20 yang dibentuk di bawah kepemimpinan/presidensi Indonesia. Forum itu, yang mempertemukan pemuka lintas agama dari berbagai negara, digagas oleh PBNU bekerja sama dengan Liga Muslim Dunia (MWL).

Ketua Umum PBNU KHYahya Cholil Staquf pada sesi pengarahan media di Nusa Dua, Selasa, menjelaskan ide mewujudkan R20 telah ada setelah Kongres PBNU pada Desember 2021.

" Idenya adalah para pemimpin agama internasional berkumpul dan berdialog dengan jujur dan lugas mengenai dua topik mendasar, yaitu bagaimana menyikapi problem antarkelompok agama yang berbeda, dan kedua bagaimana pemuka agama dapat menjadi sumber solusi atas berbagai permasalahan global,? kata Yahya Cholil.

Ia juga menegaskan pihaknya berharap R20 tidak menjadi sekadar konferensi, tetapi sebagai gerakan global. Oleh karena itu, PBNU bermitra dengan Liga Muslim Dunia sebagai organisasi yang menaungi organisasi dan umat Muslim di tingkat global.

" Kami percaya bahwa kerja sama dengan Liga Muslim Dunia, visi menjadikan gerakan ini sebagai gerakan global dapat tercapai,? kata Ketua PBNU.

Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia Syekh Mohammed Al-Issa pada sesi pengarahan media di Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa, menyampaikan R20 merupakan forum penting yang menjadi kesempatan bagi para pemimpin agama dunia untuk ikut membahas solusi dari berbagai persoalan global, sehingga MWL pun berkepentingan untuk ambil bagian di forum tersebut.

" Tugas kita bersama membangun harmoni antarkelompok yang berbeda. Forum R20 ini sangat penting karena kita dapat mewujudkan berbagai gagasan demi menciptakan perdamaian yang nyata. Sebab, selama ini banyak dialog dilakukan, tetapi semua hanya ada pada tataran konsep,? kata Al-Issa saat memberi keterangan kepada media bersama Ketua Umum PBNU KHYahya Cholil Staquf, di Nusa Dua, Bali, Selasa.

G20 Religion Forum berlangsung selama 2 hari pada 2-3 November 2022, di Grand Hyatt Nusa Dua, Badung, Bali. Kegiatan itu dihadiri oleh sekitar 400 delegasi, yang 160 di antaranya merupakan tokoh lintas agama dari berbagai organisasi di tingkat nasional, kawasan, dan dunia.

Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan membuka secara langsung acara R20 di Nusa Dua, Rabu (2/11).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement