Kamis 20 Oct 2022 21:17 WIB

India Buka Lowongan Sejuta Pegawai Pemerintahan

Satu juta lowongan untuk mengatasi kritik terhadap meluasnya pengangguran.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Kantor Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan akan membuka lowongan sebagai pegawai di pemerintahan kepada sejuta orang, dimulai dengan 75 ribu penunjukan langsung. Keputusan ini mencoba untuk mengatasi kritik terhadap meluasnya pengangguran.
Foto: Yuichi Yamazaki/Pool Photo via AP
Kantor Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan akan membuka lowongan sebagai pegawai di pemerintahan kepada sejuta orang, dimulai dengan 75 ribu penunjukan langsung. Keputusan ini mencoba untuk mengatasi kritik terhadap meluasnya pengangguran.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Kantor Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan pada Kamis (20/10/2022),  akan meluncurkan upaya akhir pekan ini untuk membuka lowongan sebagai pegawai di pemerintahan kepada sejuta orang, dimulai dengan 75 ribu penunjukan langsung. Keputusan ini mencoba untuk mengatasi kritik terhadap meluasnya pengangguran.

Kantor Modi mengatakan, 75 ribu rekrutan baru akan bergabung dengan 38 kementerian atau departemen pemerintah federal di berbagai tingkat senior. "Sesuai arahan perdana menteri, semua kementerian dan departemen bekerja untuk mengisi lowongan yang ada terhadap pos-pos dengan persetujuan dalam tugas," katanya.

Pengumuman terbaru ini tidak memberikan kejelasan tentang lowongan yang tersedia ini karena terdapat kekosongan di departemen pemerintah atau justru beberapa pekerjaan akan diciptakan. Namun, pada Juni lalu, Modi menjelaskan, tujuan lowongan ini adalah untuk mengisi posisi pada September tahun depan.

Pengangguran di negara berpenduduk 1,4 miliar orang itu bertahan sekitar tujuh persen selama berbulan-bulan. Kondisi ini secara teratur disinggung oleh oposisi menjelang pemilihan di beberapa negara bagian mulai bulan depan.

Pengangguran India memuncak pada 23,5 persen pada 2020 ketika Covid-19 mulai menyebar di seluruh dunia, kemudian jumlahnya turun kembali ketika pembatasan dilonggarkan. Namun, menurut data dari Pusat Pemantauan Ekonomi India yang berbasis di Mumbai, jumlahnya tetap sekitar tujuh persen, lebih tinggi dari rata-rata global.

Modi naik ke tampuk kekuasaan pada 2014 dengan menjanjikan untuk menciptakan jutaan pekerjaan. Hanya saja ekonomi belum tumbuh cukup cepat untuk menampung sekitar 12 juta orang bergabung dengan angkatan kerja setiap tahun, jumlah yang terus meningkat.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement