Kamis 20 Oct 2022 11:17 WIB

Menteri Dalam Negeri Inggris Mundur karena Salah Kirim Email

Menteri Dalam Negeri Inggris Suella Braverman mengundurkan diri gara-gara email

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Menteri Dalam Negeri Inggris Suella Braverman mengundurkan diri gara-gara email. Ilustrasi.
Foto: EPA/Tolga Akmen
Menteri Dalam Negeri Inggris Suella Braverman mengundurkan diri gara-gara email. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Menteri Dalam Negeri Inggris Suella Braverman mengundurkan diri pada Rabu (19/10/2022) karena membagikan dokumen resmi dari surel pribadinya. Pengunduran diri Braverman yang dilakukan hanya 43 hari setelah dia ditunjuk oleh Perdana Menteri Inggris Liz Truss, semakin menunjukkan kekacauan politik yang mencengkeram Inggris.

Dalam surat pengunduran diri kepada perdana menteri yang diunggah di Twitter, Braverman menulis bahwa sebelumnya dia mengirim dokumen resmi dari email pribadinya ke kolega parlemen yang terpercaya. "Ini merupakan pelanggaran teknis terhadap aturan. Namun, saya harus pergi," kata dia.

Baca Juga

"Sebagai menteri dalam negeri, saya memegang standar tertinggi dan pengunduran diri saya adalah hal yang benar untuk dilakukan. Urusan pemerintah bergantung pada orang-orang yang bertanggung jawab atas kesalahan mereka," ujar Braverman.

Namun, Braverman kemudian berkomentar mengenai pemerintahan Truss. "Kita sedang melalui masa yang penuh gejolak. Saya khawatir tentang arah pemerintah ini," kata Braverman.

Menurutnya, pemerintah Inggris saat ini tidak hanya melanggar janji utama kepada para pemilihnya. Akan tetapi Braverman juga memiliki keprihatinan serius tentang komitmen pemerintah untuk memenuhi janjinya, seperti mengurangi jumlah migrasi secara keseluruhan dan menghentikan migrasi ilegal, terutama penyeberangan kapal kecil yang berbahaya.

Braverman adalah sosok eksentrik dari sayap kanan Partai Konservatif yang berkuasa. Setelah pengunduran diri Braverman, Truss menunjuk mantan menteri transportasi Grant Shapps sebagai menteri dalam negeri yang baru.

Jumat lalu, Truss terpaksa memecat Menteri Keuangan Inggris Kwasi Kwarteng, setelah anggaran mini, yang didominasi oleh pemotongan pajak yang besar dan tidak didanai sehingga menyebabkan kekacauan di pasar keuangan. Truss kemudian menunjuk Jeremy Hunt sebagai menteri keuangan yang baru.

Sejak menjabat, Hunt yang merupakan mantan menteri budaya, kesehatan, dan luar negeri membalikkan hampir semua pemotongan pajak dalam anggaran untuk mengatasi masalah khusus perekonomian.

sumber : Anadolu Agency
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement