Senin 17 Oct 2022 17:15 WIB

Prancis akan Latih Hingga Dua Ribu Tentara Ukraina

Prancis akan melatih hingga 2 ribu tentara Ukraina di Prancis

Kendaraan militer Ukraina bergerak di jalan di wilayah yang dibebaskan di wilayah Kharkiv, Ukraina. Prancis akan melatih hingga 2 ribu tentara Ukraina di Prancis untuk membantu negara tersebut melawan pasukan Rusia
Foto: AP Photo/Kostiantyn Liberov
Kendaraan militer Ukraina bergerak di jalan di wilayah yang dibebaskan di wilayah Kharkiv, Ukraina. Prancis akan melatih hingga 2 ribu tentara Ukraina di Prancis untuk membantu negara tersebut melawan pasukan Rusia

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Prancis akan melatih hingga 2 ribu tentara Ukraina di Prancis untuk membantu negara tersebut melawan pasukan Rusia. Menteri Pertahanan Prancis Sebastien Lecornu mengatakan tentara Ukraina akan segera ditugaskan ke unit Prancis selama beberapa pekan.

Menurut Lecornuke pada surat kabar Le Parisien, seperti dikutip kantor berita negara Ukraina, Ukrinform, pelatihan itu akan difokuskan pada tiga tingkat, yakni latihan tempur umum, latihan untuk kebutuhan spesifik yang dilaporkan Ukraina dan latihan dengan peralatan yang tersedia.

Baca Juga

Prancis juga akan memasok sistem pertahanan udara Crotale, yang digunakan untuk mencegat rudal dan pesawat tempur yang terbang rendah.

Menhan juga menuturkan bahwa Prancis telah mengirim sebanyak 18 howitzer Caesar dan kini juga sedang mempertimbangkan pengiriman rudal darat-ke-darat.

Ukraina pada Kamis mengatakan telah menandatangani kesepakatan hibah dengan Prancis, yakni di sektor keamanan dan pertahanan.

Dalam wawancara awal pekan ini, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan "kami akan terus mendukung perlawanan Ukraina dan menambah bantuan militer kami."

Macron mengatakan Paris sedang membantu Kiev "membela tanah air mereka, tidak pernah untuk menyerang Rusia," dan mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin agar "menghentikan perang ini dan menghormati integritas wilayah Ukraina."

Pasukan Ukraina membuat kemajuan dalam beberapa pekan terakhir, selagi Moskow mengerahkan tentara tambahan lainnya dan mencaplok empat wilayah Ukraina menyusul referendum "palsu".

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement