Selasa 20 Sep 2022 23:55 WIB

Petani di China Terbantu Pemanfaatan Energi Hijau

Pemanfaatan energi hijau melalui teknologi fotovoltaik dirasakan petani di China

Panel sel surya tersusun rapi di lapangan pembangkitan listrik tenaga surya berteknologi fotovoltaik di Prefektur Hainan, Provinsi Qinghai, China, Selasa (12/7/2022). Teknologi yang secara langsung mengubah sinar matahari menjadi energi listrik yang dibangun di atas lahan seluas 3.028 kilometer persegi itu menjadi salah satu strategi pembangunan nasional China dalam memanfaatkan energi bersih dan ramah lingkungan.
Foto: ANTARA/M. Irfan Ilmie
Panel sel surya tersusun rapi di lapangan pembangkitan listrik tenaga surya berteknologi fotovoltaik di Prefektur Hainan, Provinsi Qinghai, China, Selasa (12/7/2022). Teknologi yang secara langsung mengubah sinar matahari menjadi energi listrik yang dibangun di atas lahan seluas 3.028 kilometer persegi itu menjadi salah satu strategi pembangunan nasional China dalam memanfaatkan energi bersih dan ramah lingkungan.

REPUBLIKA.CO.ID, ZHEJIANG -- Sejumlah petani di Provinsi Zhejiang, China, merasa terbantu oleh pemanfaatan energi hijau yang berdampak langsung terhadap pendapatan mereka.

"Jika tidak ada listrik untuk memompa air, batang-batang bambu air ini mati kekeringan," kata Zhang Yuefeng, petani bambu air ditemui di Desa Yantiankeng, Kabupaten Pan'an, Senin (19/9/2022)

Menurut dia, bambu air telah memberikan dampak langsung terhadap 80 persen pendapatan para petani di desanya selama tahun ini. Kabupaten Pan'an merupakan salah satu sentra perkebunan bambu air terbesar di Zhejiang.

Pemanfaatan energi hijau melalui teknologi fotovoltaik juga dirasakan dampaknya oleh para petani jamur di Kabupaten Wuyi.

"Penanaman jamur shitake membutuhkan suhu tinggi dan tidak boleh terkena sinar matahari langsung dan beku. Dengan memasang panel surya di atas rumah kaca, jamur shitake tidak hanya dapat melindungi angin dan hujan, melainkan juga dapat memasok daya ke peralatan AC," kata Li Haijun, petani jamur di Desa Shangduantou, Kabupaten Wuyi.

Teknologi fotovoltaik yang menghasilkan energi listrik dari paparan sinar matahari tersebut, lanjut dia, juga menjadikan pendapatan warga di desanya meningkat hingga lebih dari 100.000 yuan atau sekitar Rp212,5 juta per tahun.

"Sekarang dompet warga tebal, kehidupan pun lebih terjamin," tuturnya.

Sejak 2021, penyedia energi terbesar di China State Grid telah menyelesaikan penggantian 10,1 juta kilowatt per jam (kWh) energi listrik di Kabupaten Pan'an dengan menggunakan teknologi yang lebih bersih dan lebih nyaman bagi lingkungan sekitar.

Pembangkit listrik berenergi hijau itu juga membantu meningkatkan pendapatan para pelaku industri tekstil di pusat grosir Yiwu dan pengelola objek wisata alam Huaxi.

"Pertunjukan lampu warna-warni pada malam hari bisa meningkatkan kunjungan wisata sehingga pendapatan kami dari penjualan tiket bisa mencapai 1,1 juta yuan (Rp2,5 miliar) pada libur musim panas tahun ini," kata Lin Chun selaku penanggung jawab objek wisata alam Huaxi.

Selain membantu meningkatkan taraf hidup para petani, pemanfaatan energi hijau di wilayah China timur itu juga mampu mengurangi emisi karbon.

Data State Grid Jinhua Power Supply menyebutkan bahwa dengan memanfaatkan energi hijau sejak tahun ini, Kabupaten Pan'an bisa menghemat 282 ton batu bara dan mengurangi emisi sekitar 750 ton karbon dioksida.

State Grid memfasilitasi pembangunan pembangkit listrik dengan menggunakan energi terbarukan itu sejak 29 Juni 2022 yang bakal menghasilkan 1 juta kWh untuk menambah pasokan di Yiwu, pusat grosir terbesar berskala global di China.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement