Sabtu 10 Sep 2022 20:32 WIB

Jadi Tuan Rumah, Indonesia Turunkan 42 Atlet di Turnamen Panjat Tebing Dunia

Sebanyak 27 negara akan mengirimkan para atletnya untuk berlaga di Indonesia.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Yenny Wahid (kanan) berbincang dengan atlet panjat tebing Indonesia.
Foto: ANTARA/Fauzan
Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Yenny Wahid (kanan) berbincang dengan atlet panjat tebing Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) dipercaya sebagai penyelenggara turnamen panjat tebing dunia oleh International Sport Climbing (IFSC). Turnamen tersebut rencananya dihelat pada 22-24 September 2022 di Lot 16-17 SCBD Park, Sudirman, Jakarta.

Dalam perhelatan akbar tersebut, tercatat 27 negara akan mengirimkan para atletnya untuk berlaga di Indonesia. Sebagai tuan rumah, Indonesia memiliki keistimewaan menurunkan atlet lebih banyak dibandingkan negara lainnya. Sedikitnya 42 atlet yang terdiri atas 22 atlet speed dan 20 atlet lead. Mereka terdiri dari kategori speed putra 12 orang dan putri 10 orang, sedangkan kategori lead 10 putra dan 10 putri.

Baca Juga

Ketua Umum FPTI, Yenny Wahid menjelaskan, turnamen dunia panjat tebing IFSC rutin dilaksanakan tiap tahun. Kali ini, Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah karena dinilai mampu melaksanakan event kelas dunia tersebut dan memiliki atlet yang mampu menorehkan prestasi di kancah internasional.

"IFSC percaya Indonesia dan FPTI mampu menjadi tuan rumah event internasional, kami memiliki kapasitas dan pengalaman dalam menyiapkan event olahraga dunia," ujar Yenny Wahid dalam jumpa pers di Restoran Batik Kuring, Jakarta, Sabtu (10/9/2022).

Yenny menambahkan, dalam turnamen kali ini ada dua nomor yang diperlombakan, nomor speed dan lead. Speed mengutamakan kecepatan sedangkan lead lebih mengedepankan teknik dalam melahap arena panjat tebing yang nanti akan dilombakan.

Selain menjadi tuan rumah, Yenny berharap Indonesia mampu menjadi raja di rumah sendiri lantaran track record atlet Indonesia di turnamen dunia cukup menjanjikan. Ia menjabarkan, pada tahun 2021, atlet nasional panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo, mencetak rekor dunia saat bertanding pada kompetisi internasional, IFSC Boulder World Cup 2021 di Kota Salt Lake, Amerika Serikat, Sabtu (29/5/2021).

Veddriq Leonardo mencetak rekor tersebut pada babak final, ketika dirinya bersaing dengan sesama atlet panjat tebing Indonesia, Kiromal Katibin. Pada babak final, Veddriq Leonardo mencatatkan waktu 5,208 detik dan dinobatkan sebagai juara kategori men's speed pada IFSC Boulder World Cup 2021.

Sedangkan pada 2022, Kiromal Katibin mencetak rekor dunia atas namanya sendiri saat berlaga pada kompetisi internasional, IFSC World Cup 2022 di Chamonix, Prancis (8/7/2022) dengan torehan waktu 5,00 detik. Sementara di ajang The World Games di Birmingham, Amerika Serikat, (15/7/2022) Indonesia berhasil menyapu bersih emas dan perak pada kategori men’s speed. "Prestasi gemilang ini diraih oleh Veddriq Leonardo dan Kiromal Katibin," ujar Yenny.

Karena itu, Yenny mengajak seluruh warga Indonesia untuk hadir dan menyaksikan ajang bergengsi turnamen panjat tebing dunia ini sembari memberikan dukungan maksimal untuk para atlet nasional Indonesia yang akan berjuang pada turnamen kali ini.

Tentunya, lanjut Yenny, kehadiran suporter akan menjadi tambahan tenaga untuk para atlet agar mampu memberikan hasil terbaik untuk Indonesia. "Cara nonton gratis, tinggal datang. Namun jangan lupa sudah vaksin booster dan mengikuti standar pencegahan dan penularan Covid 19," jelas dia.

IFSC dibentuk pada 27 Januari 2007 dan merupakan kelanjutan dari Dewan Internasional untuk Kompetisi Memanjat yang dibentuk pada tahun 1997. Ini adalah Federasi Olahraga Olimpiade. IFSC adalah organisasi nirlaba non-pemerintah internasional yang tujuan utamanya adalah arahan, regulasi, promosi, pengembangan, dan kelanjutan kompetisi pendakian di seluruh dunia.

IFSC adalah anggota GAISF, IWGA, ARISF dan ASOIF, dan memiliki cabang olahraga dalam program Olimpiade. Itu juga diakui oleh International Paralympic Commitee. Total member IFSC ada 94 negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement