REPUBLIKA.CO.ID., ZAPORIZHZHIA -- Sebuah misi dari badan pengawas nuklir PBB tiba di kota Zaporizhzhia, selatan Ukraina pada Rabu (31/8/2022) untuk memeriksa pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa.
Tim Badan Energi Atom Internasional (IAEA), yang dipimpin oleh Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi, tiba di pusat kota Zaporizhzhia, yang dikendalikan oleh tentara Ukraina. Dia mengatakan bahwa "semuanya telah disepakati" dengan pihak Rusia dalam inspeksi tersebut.
Rusia juga mengkonfirmasi kedatangan tim IAEA, yang mana juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova mengatakan kepada wartawan bahwa Moskow melakukan segala yang diperlukan untuk memastikan bahwa misi IAEA mencapai pabrik dengan aman.
Sebelumnya pada hari itu, tim telah berangkat dari ibu kota Ukraina, Kyiv, menuju pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia.
"Kami akhirnya bergerak setelah upaya keras selama enam bulan," kata Grossi kepada wartawan di Kyiv.
Grossi dan timnya tiba di Ukraina pada Senin untuk inspeksi di pembangkit listrik tenaga nuklir, yang telah berada di bawah kendali Rusia sejak Maret.
Kekhawatiran akan bencana nuklir telah berkembang karena daerah itu telah ditembaki beberapa kali dalam beberapa hari terakhir, di mana Rusia dan Ukraina saling menyalahkan atas serangan.
Grossi mengatakan timnya akan "menghabiskan beberapa hari" di fasilitas itu.
"Ini adalah operasi yang kompleks. Kami akan pergi ke zona perang (dan) wilayah yang diduduki. Ini membutuhkan jaminan eksplisit, tidak hanya dari Rusia tetapi juga Ukraina, dan kami telah dapat mengamankannya," tutur dia.
IAEA juga berharap untuk membentuk misi permanen di Ukraina untuk memantau PLTN Zaporizhzhia, kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
