Jumat 02 Sep 2022 07:40 WIB

Kapal Kargo Bawa 3.000 Jagung Ukraina Kandas di Istanbul

Sekitar 1,55 juta ton biji-bijian dan bahan makanan lain telah diekspor dari Ukraina.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Kapal kargo berbendera Malta Rojen, sarat dengan benih jagung Ukraina, yang berangkat dari Chornomorsk dekat Odessa, ditarik ke pelabuhan Ravenna di Italia, Jumat malam, 12 Agustus 2022.
Foto: Guido Calamosca/LaPresse via AP
Kapal kargo berbendera Malta Rojen, sarat dengan benih jagung Ukraina, yang berangkat dari Chornomorsk dekat Odessa, ditarik ke pelabuhan Ravenna di Italia, Jumat malam, 12 Agustus 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Sebuah kapal kargo yang membawa lebih dari 3.000 ton jagung dari Ukraina kandas di Istanbul pada Kamis (1/9/2022). Peristiwa ini pun menghentikan pengiriman di selat Bosphorus Turki dan menjadi insiden serupa pertama sejak kesepakatan ekspor yang ditengahi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Turki pada Juli.

Kantor gubernur Istanbul dan perusahaan pelayaran mengatakan, kapal Lady Zehma setinggi 173 meter sampai dengan aman dan berlabuh setelah kegagalan kemudi sekitar pukul 18:00 waktu setempat. Menurut seorang saksi mata dan data Refinitiv Eikon, haluan kapal sekitar 150 meter dari pantai di lingkungan Bebek yang sibuk. Tidak ada yang terluka dan Penjaga Pantai hadir mengawasi kondisi.

Baca Juga

Pusat Koordinasi Gabungan (JCC) yang berbasis di Istanbul yang mengawasi perjanjian mengatakan, kapal itu sempat terdampar selama perjalanannya dari selat dan operasi pengangkutan darurat sedang berlangsung oleh otoritas Turki. Insiden seperti itu jarang terjadi di Bosphorus yang membelah kota terbesar di Turki dan menghubungkan Laut Hitam ke Laut Marmara hingga lebih jauh lagi ke Mediterania.

Awal pekan ini JCC mengatakan, Lady Zehma diizinkan meninggalkan pelabuhan Chornomorsk Ukraina ke Ravenna, Italia, dengan membawa 3.000 ton jagung. Perusahaan perkapalan Tribeca Turki mengatakan, kapal itu berisi 30.274 ton jagung.

Pada Rabu, sekitar 1,55 juta ton biji-bijian dan bahan makanan lainnya telah diekspor dari Ukraina berdasarkan kesepakatan antara Rusia dan Ukraina. Sementara 139 pelayaran masuk dan keluar telah terjadi.

Ekspor gandum Ukraina merosot setelah Rusia menginvasi negara itu pada 24 Februari dan memblokade pelabuhan Laut Hitam. Kondisi ini membuat kenaikan harga pangan global dan memicu kekhawatiran kekurangan di Afrika dan Timur Tengah.

Sebanyak tiga pelabuhan dibuka berdasarkan kesepakatan yang ditandatangani pada 22 Juli oleh Moskow dan Kiev, dan ditengahi oleh PBB dan Ankara.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement