Ahad 24 Jul 2022 11:17 WIB

PLN: Mobil Listrik Hanya Butuh Rp 330 Ribu Tempuh Jakarta-Bali

Mobil listrik hanya butuh biaya seperempat dari kendaraan yang gunakan BBM

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Manager UP3 PLN Banyuwangi Yudho Rahadianto (kiri) melepas keberangkatan Touring PLN E-Mobility di PLN UP3 Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (23/7/2022). PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) menggelar tur mobil listrik dari Jakarta hingga Bali sebagai upaya mengkampanyekan kendaraan listrik di Indonesia serta untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa mobil listrik lebih nyaman, hemat dan aman.
Foto: ANTARA/Budi Candra Setya
Manager UP3 PLN Banyuwangi Yudho Rahadianto (kiri) melepas keberangkatan Touring PLN E-Mobility di PLN UP3 Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (23/7/2022). PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) menggelar tur mobil listrik dari Jakarta hingga Bali sebagai upaya mengkampanyekan kendaraan listrik di Indonesia serta untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa mobil listrik lebih nyaman, hemat dan aman.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Peserta Touring mobil listrik PLN E-Mobility yang berangkat dari Jakarta pada pada 21 Juli 2022, akhirnya tiba di Denpasar, Bali. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyambut langsung peserta touring yang diikuti rombongan Komunitas Mobil Elektrik Indonesia (Koleksi) ini.

Darmawan menjelaskan, touring mobil listrik ini menjadi bukti kepada masyarakat bahwa  kendaraan listrik aman dan nyaman untuk bepergian jarak jauh.

"Jakarta - Bali tanpa halangan. Ini menunjukkan bahwa transportasi yang berbasis energi bersih ini jauh lebih murah. Touring ini juga membuktikan bahwa operasional mobil listrik bisa berjalan efektif," ujar Darmawan di Kantor PLN UID Bali, Ahad (24/7).

Darmawan menjelaskan dengan menggunakan listrik 1 kilowatthour (kWh), mobil listrik bisa menempuh jarak 8,5 kilometer. Sedangkan 1 liter bensin bisa menempuh jarak 10 kilometer. Artinya, 1 liter bensin setara dengan 1,2 - 1,3 kWh. Jika harga listrik SPKLU dibanderol Rp 2.500 per kWh, maka menggunakan mobil listrik hanya perlu Rp 3.000 setara per liter ekuivalen.

"Jika dibandingkan harga BBM saat ini Rp 14 ribu, maka biaya mobil listrik bisa seperempatnya," tambah Darmawan.

Ia memastikan para pemilik kendaraan listrik tak perlu ragu untuk melakukan perjalanan jauh. Ia mengatakan PLN akan terus menambah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) untuk para pengendara mobil listrik.

"Ini sudah saatnya kita beralih ke mobil listrik. Beralih dari kendaraan berbasis energi impor, mahal dan beremisi tinggi ke energi berbasis domestik, murah dan ramah lingkungan," ujar Darmawan.

Ketua Koleksi, Arwani Hidayat menceritakan sensasinya menggunakan mobil listrik. Ia mengatakan dengan menggunakan mobil listrik sangat aman dan nyaman. " Alhamdulillah sampai hari ini touring berjalan lancar dan kami telah tiba di destinasi akhir dengan selamat," ujar Arwani.

Arwani menceritakan perjalanan dari Jakarta sampai Denpasar melakukan pengisian daya sebanyak enam kali. Dalam kondisi baterai full dari Jakarta, Arwani baru mulai melakukan charge di Cirebon. Setelah memasuki Semarang, ia kemudian melakukan pengisian daya kembali.

"Untuk pengisian daya di SPKLU Fast Charging hanya membutuhkan waktu satu jam. Sedangkan, saat kami bermalam, mobil kami charge sampai penuh," ujar Arwani.

Memasuki jalur Tol Trans Jawa dari Semarang sampai Madiun Arwani baru kembali menambah daya. Setelah itu, pengisian daya kembali di lakukan di Surabaya, Situbondo dan singgah di Banyuwangi sebelum akhirnya menambah daya kembali di Negara, Bali.

"Total biaya untuk mengisi daya mobil listrik Jakarta-Denpasar menghabiskan Rp 330 ribu, itupun sudah termasuk parade edukasi di beberapa kota besar yang kami singgahi. Indikator daya baterai juga masih tersisa sekitar 50 sampai 70 persen saat tiba di Bali," tutur dia.

Acara touring mobil listrik ini merupakan rangkaian PLN e-Mobility Day bertajuk Driving The Future. PLN menggelar PLN E-Mobility sebagai ajang edukasi kepada masyarakat tentang kendaraan listrik. Hal ini menjadi bukti kesiapan infrastruktur ekosistem mobil listrik, sekaligus mengkampanyekan transisi energi yang menjadi agenda Presidensi G20.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement