Ahad 17 Jul 2022 00:15 WIB

Pemerintah Inggris Gelar Pertemuan Darurat Bahas Gelombang Panas

Pekan depan suhu di Inggris diperkirakan mencapai 40 derajat Celcius.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Petugas pemadam kebakaran di Inggris berupaya mengatasi kebakaran semak. Gelombang panas membuat rumput dan semak kering mudah terbakar.
Foto: DAILY MAIL
Petugas pemadam kebakaran di Inggris berupaya mengatasi kebakaran semak. Gelombang panas membuat rumput dan semak kering mudah terbakar.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemerintah Inggris mengadakan pertemuan tanggap darurat pada Sabtu (16/7/2022) untuk membahas penanganan kenaikan suhu yang mencapai rekor tertinggi. Sebelumnya pihak berwenang mengeluarkan peringatan "merah" pertama untuk panas ekstrem yang diperkirakan datang pada awal pekan depan

Pada Senin dan Selasa pekan depan suhu di Inggris diperkirakan mencapai 40 derajat Celcius. Hal ini dapat menimbulkan risiko penyakit serius dan bahkan kematian. Sebelumnya rekor suhu panas di Inggris mencapai 38,7 derajat Celcius pada 2019.

Penumpang kereta api dan pengguna Kereta Bawah Tanah London disarankan untuk tidak bepergian pada hari Senin dan Selasa, kecuali benar-benar diperlukan. Anak-anak dan orang tua dianggap sangat rentan terhadap suhu tinggi. Sementara sekolah dan panti jompo telah didesak mengambil langkah untuk melindungi siswa dan warga lansia.

“Jika warga memang perlu melakukan perjalanan, mereka harus memeriksa (kesehatan) sebelum mereka melakukan perjalanan, karena kami memperkirakan akan ada beberapa dampak pada layanan Tube dan kereta api sebagai akibat dari pembatasan kecepatan. Sementara kami perlu menjaga semua orang tetap aman,” kata Chief Operating Officer Transport for London, yang menjalankan sistem transportasi ibu kota, Andy Lord.

Peringatan itu muncul ketika para ilmuwan mengatakan, perubahan iklim meningkatkan kemungkinan gelombang panas yang luar biasa di Inggris. Terlebih Inggris merupakan salah satu negara yang tidak terbiasa dengan suhu tinggi.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement