Kamis 10 Mar 2022 17:17 WIB

Bulog Minta Tambahan 300 Ton Gula Pasir Jelang Ramadhan

Terkait gula pasir, Bulog punya pabrik di Blora.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Logo Perum Bulog. Perum Bulog Divisi Regional Maluku telah menyurati Bulog pusat untuk menyuplai tambahan gula pasir sebanyak 300 ton untuk persediaan menghadapi Ramadhan serta Idul Fitri 1443 Hijriah.
Foto: bulog.co.id
Logo Perum Bulog. Perum Bulog Divisi Regional Maluku telah menyurati Bulog pusat untuk menyuplai tambahan gula pasir sebanyak 300 ton untuk persediaan menghadapi Ramadhan serta Idul Fitri 1443 Hijriah.

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Perum Bulog Divisi Regional Maluku telah menyurati Bulog pusat untuk menyuplai tambahan gula pasir sebanyak 300 ton untuk persediaan menghadapi Ramadhan serta Idul Fitri 1443 Hijriah.

"Kalau stok menjelang Ramadhan untuk beras aman dan ketahanannya untuk enam bulan ke depan sebanyak 6.000 ton, kemudian ada kemungkinan masih terjadi penambahan pasokan," kata Manejer Bisnis Perum Bulog Divre Maluku, Faris Sudirman di Ambon, Maluku, Kamis (10/3/2022).

Baca Juga

Penjelasan Faris disampaikan dalam rapat kerja dengan Komisi II DPRPD Maluku dipimpin wakil ketua komisi, Turaya Samal, terkait ketersediaan bahan kebutuhan pokok jelang Ramadhan serta Idul Fitri.

Kemudian ada beberapa daerah di Provinsi Maluku saat ini sementara panen raya padi sehingga persediaannya makin aman. Faris melanjutkan, terkait dengan komoditas lain seperti gula pasir dan minyak goreng masih dilakukan komunikasi dengan Bulog pusat.

"Kemarin kita meminta tambahan gula pasir sekitar 300 ton untuk persediaan jelang Ramadhan serta Idul Fitri," ucap Faris.

Begitu pula dengan minyak goreng, dimana Bulog tetap mengusahakan penyiapan bahan kebutuhan pokok masyarakat tersebut, termasuk melakukan koordinasi dengan sejumlah distribusi.

Para distributor ini mengaku masih ada sejumlah persediaan minyak goreng dan akan kedatangan tambahan stok. Bulog berharap menjelang Idul Fitri semua bahan kebutuhan ini cepat terpenuhi, selain beras yang memang sudah tersedia. "Kalau minyak goreng sekarang belum ada stoknya dan kami sementara bermohon ke pusat agar segera mengirimnya dari pusat-pusat penggilingan di Jawa maupun Sumatra," katanya.

Berbeda dengan gula pasir karena Bulog punya pabriknya di Blora, meski pun sekarang kondisinya sedang kosong karena belum ada panen tebu, Namun, Bulog tetap berupaya maksimal memenuhi kebutuhan selain beras.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement