Kamis 10 Mar 2022 00:25 WIB

Penanganan Kasus Indramayu, Kapolres: Percayakan pada Polisi

Kapolres menyatakan, akan menindak tegas pelaku penyerangan tersebut.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Kapolres Indramayu, AKBP M Lukman Syarif.
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
Kapolres Indramayu, AKBP M Lukman Syarif.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Kasus penyerangan terhadap Ketua Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (Jatman) Kabupaten Indramayu, KH Farid Ashr Waddahr (Gus Farid) dan keluarganya, hingga kini masih ditangani pihak Polres Indramayu. Masyarakat pun diminta untuk tidak terpancing.

"Percayakan semuanya kepada pihak Kepolisian. Dan diharapkan (masyarakat) jangan terpancing dengan kejadian itu," ujar Kapolres Indramayu, AKBP M Lukman Syarif, didampingi Dandim 0616, Letkol Inf Teguh Wibowo, saat mengunjungi Gus Farid di kediamannya di kompleks Ponpes An-nur di Desa Tegal Mulya, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Rabu (9/3/2022) sore.

Dalam kesempatan tersebut, kapolres Indramayu bersama Dandm 0616 menyampaikan turut bela sungkawa. Mereka pun datang untuk memberikan semangat kepada Gus Farid dan keluarganya yang menjadi korban penganiayaan.

 

photo
Ketua Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (Jatman) Nahdlatul Ulama Kabupaten Indramayu, KH Farid Ashr Waddahr diserang menggunakan senjata tajam saat sedang wirid di mushola Pesantren An-Nur Desa Tegal Mulya, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Selasa (8/3) sekitar pukul 22.30 WIB. Pelaku juga menyerang istri dan keponakannya. - (Istimewa)

 

Lukman pun berjanji Polres Indramayu akan mengusut serta memproses pelaku penganiayaan. Dia menyatakan, akan menindak tegas pelaku penyerangan tersebut.

Sepupu Gus Farid, H Azun Mauzun, menjelaskan, peristiwa itu bermula saat pelaku, yang diketahui bernama Sakrodin (32 tahun), asal Desa Dukuh Jati, Kecamatan Krangkeng, langsung masuk ke rumah Gus Farid. Di dalam rumah itu ada istri Gus Farid, Ning Annah (28) dan keponakannya, Muhammad Haka (18).

Pelaku menanyakan keberadaan Gus Farid dan dijawab bahwa Gus Farid tidak ada di rumah. Mendapat jawaban itu, pelaku sempat keluar rumah dan tak lama kemudian masuk lagi ke rumah Gus Farid. Pelaku kemudian menyerang istri dan keponakan Gus Faridh.

"Istri Gus Farid mengalami luka parah. Padahal sedang hamil sekitar empat bulan," kata Azun kepada Republika, Rabu (9/3/2022).

Tak puas menyerang keluarga Gus Farid, pelaku kemudian menuju Mushola Pesantren An-Nur, yang berjarak sekitar 200 meter. Di mushola itu, Gus Farid sedang melakukan wirid bersama jamaahnya. Pelaku masuk ke dalam mushola dan langsung menyerang Gus Farid dengan senjata tajam.

"Lokasi penyerangannya di pengimaman mushola," kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Rabithah Ma’ahid al Islamiyah (RMI) tersebut.

Jamaah dan warga yang mengetahui hal itu tidak tinggal diam. Pelaku sempat ‘dimassa’. Namun, jamaah dan warga bisa mengendalikan diri hingga kemudian berinisiatif membawa pelaku ke Mapolsek Krangkeng.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement