Kamis 03 Mar 2022 04:17 WIB

Antrean Warga Ukraina Mengular di Supermarket

Warga Kiev panik untuk memborong semua bahan makanan penting

Rep: Mabruroh/ Red: Esthi Maharani
 Orang-orang menunggu dalam antrian di luar sebuah supermarket di pusat Kyiv, Ukraina, Senin, 28 Februari 2022. Presiden Vladimir Putin secara dramatis meningkatkan ketegangan Timur-Barat dengan memerintahkan pasukan nuklir Rusia dalam siaga tinggi menyusul sanksi baru yang melumpuhkan dari Barat yang memaksa Bank Sentralnya menaikkan tajam suku bunga utamanya pada hari Senin untuk menyelamatkan rubel dari keruntuhan.
Foto: AP/Emilio Morenatti
Orang-orang menunggu dalam antrian di luar sebuah supermarket di pusat Kyiv, Ukraina, Senin, 28 Februari 2022. Presiden Vladimir Putin secara dramatis meningkatkan ketegangan Timur-Barat dengan memerintahkan pasukan nuklir Rusia dalam siaga tinggi menyusul sanksi baru yang melumpuhkan dari Barat yang memaksa Bank Sentralnya menaikkan tajam suku bunga utamanya pada hari Senin untuk menyelamatkan rubel dari keruntuhan.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV — Antrian panjang terjadi di luar supermarket dan di kasir toko selama berjam-jam lamanya. Antrean mengular lantaran penduduk Kiev panik untuk memborong semua bahan makanan penting, setelah berakhirnya jam malam, ketika konvoi Rusia dan kendaraan lain sepanjang 40 mil mengancam kota.

Dilansir dari Daily Mail pada Rabu (2/3/2022), baik tua maupun muda, mereka menunggu dengan sabar untuk masuk ke dalam toko kelontong yang jumlahnya semakin berkurang dan supermarket yang masih buka.

Seorang pembeli, Irina Evgenievna, mengatakan dia berencana untuk tetap berada di ibu kota bahkan saat militer Rusia maju. Dia dengan tenang mengatakan, “Mereka belum mengebom kita,” kata dia.

Penduduk lain, Stanislav mengatakan menolak bersembunyi dari pasukan Putin. Stanislav yang mengaku mantan tentara, mengatakan tidak akan ragu untuk melawan penjajah Rusia jika saatnya tiba.

“Saya akan tinggal di rumah. Saya tidak menyembunyikan dan saya tidak akan bersembunyi,” ujarnya.

Duta Besar Kyiv untuk London telah mengatakan, bahwa Putin mencoba membuat penduduk Ukraina kelaparan. Seperti bencana kelaparan yang pernah melanda Ukraina pada 1930 silam yang menyebabkan jutaan orang Ukraina meninggal dunia akibat kelaparan.

Dengan semakin terisolasinya Kremlin oleh sanksi ekonomi yang keras yang telah melemahkan mata uang rubel, pasukan Rusia berusaha maju ke dua kota terbesar Ukraina. Di Kharkiv yang strategis, sebuah kota timur dengan populasi sekitar 1,5 juta, video yang diposting online menunjukkan ledakan menghantam gedung administrasi era Soviet dan daerah pemukiman.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengklaim bahwa taktik pengepungan Rusia, dicurigai dirancang untuk memaksanya membuat konsesi dalam perang darat terbesar di Eropa dalam beberapa generasi.

“Saya yakin Rusia sedang mencoba untuk menekan (Ukraina) dengan metode sederhana ini,” ujarnya dalam sebuah pidato video pada Senin malam.

Zelensky tidak memberikan rincian pembicaraan antara utusan Ukraina dan Rusia, tetapi dia mengatakan Kyiv tidak siap untuk membuat konsesi 'ketika satu pihak menyerang yang lain dengan artileri roket'.

Di seluruh negara Eropa yang dilanda perang, banyak warga sipil Ukraina menghabiskan satu malam meringkuk di tempat penampungan, ruang bawah tanah atau koridor.

Jumlah korban meningkat saat Ukraina menghadapi Hari ke-6 invasi Rusia yang telah mengguncang tatanan dunia. Harapan untuk solusi yang dinegosiasikan untuk perang meredup setelah sesi pembicaraan lima jam pertama antara Ukraina dan Rusia tidak menghasilkan penghentian dalam pertempuran. Namun demikian kedua belah pihak sepakat untuk kembali menggelar pertemuan lain dalam beberapa hari mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement