REPUBLIKA.CO.ID, Invasi Rusia ke Ukraina dimulai ketika Rusia mengirimkan pasukan ke perbatasan Ukraina pada musim semi 2021 lalu.

Oktober 2021: Ukraina menggunakan drone Bayraktar TB2 yang dibeli dari Turki pertama kalinya di timur Ukraina, membuat marah Rusia.

Musim Gugur 2021: Rusia memindahkan banyak pasukannya ke dekat Ukraina.

17 Desember 2021 : Rusia mengirimkan permintaan jaminan keamanan yang menuntut Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menghentikan aktivitas militer di Ukraina dan Eropa Timur.

14 Januari 2022 : Serangan siber yang memperingatkan warga Ukraina "untuk takut dan mengharapkan yang terburuk" merusak situs pemerintah Ukraina.

17 Januari : Pasukan Rusia mulai tiba di Belarusia yang berbatasan dengan utara Ukraina, untuk latihan militer.

2 Februari : AS mengatakan akan mengirimkan 3.000 pasukan tambahan ke Polandia dan Rumania untuk membantu melindungi sekutu-sekutu NATO di Eropa timur dari dampak krisis Ukraina.

7 Februari: Presiden Prancis Emmanuel bertemu dengan Putin di Kremlin, lalu keesokan harinya ke Kiev.

15 Februari: Rusia mengatakan beberapa pasukannya kembali ke pangkalan mereka setelah latihan di Ukraina. 

19 Februari: Pasukan strategis nuklir Rusia menggelar latihan yang diawasi langsung oleh Putin.

21 Februari: Putin menandatangani kesepakatan yang mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk dan mengerahkan pasukan ke sana.

22 Februari: AS, Inggris, dan sekutu memberlakukan sanksi pada Rusia. Jerman menunda meresmikan proyek Nord Stream 2.

24 Februari: Putin memberi wewenang untuk "operasi militer khusus" ke Ukraina timur dan meminta pasukan Ukraina meletakan senjata. Pasukan Rusia mulai melancarkan tembakan rudal dan artileri ke pasukan dan pangkalan Ukraina, serta menyerang kota-kota besar. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika