Senin 21 Feb 2022 02:24 WIB

PCIM Malaysia: Muhammadiyah Mampu Bertahan karena Soliditas dan Otonom

Pentingnya penguatan ideologi Muhammadiyah bagi kader IMM di luar negeri.

Rep: Antara / Red: Erik Purnama Putra
Logo Muhammadiyah.
Foto: Antara
Logo Muhammadiyah.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia, Sonny Zulhuda mengatakan, Muhammadiyah mampu bertahan karena soliditas organisasi, otonom, dan kemampuan bekerja sama dengan pihak lain dengan didukung sumber daya yang ada. Sonny menyampaikan hal itu saat pembukaan Musyawarah Cabang (Musycab) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Malaysia di Kuala Lumpur yang diselenggarakan Sabtu (19/2).

"Muhammadiyah itu shaalihun likulli zamaanin wa makaanin atau Muhammadiyah itu baik di segala waktu dan tempat," kata dosen Universitas Islam Antarbangsa Malaysia (IIUM) itu saat pembukaan Musyawarah Cabang (Musycab) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Malaysia di Kuala Lumpur, Sabtu (20/2/2022).

Baca Juga

Musycab bertemakan 'Menggalang Soliditas IMM Malaysia untuk Gerakan Diaspora Berkemajuan' ini juga dimeriahkan dengan rangkaian lomba, sarasehan perkaderan, hingga studium generale yang dihadiri oleh mantan Ketua Umum DPP IMM, Najih Prastiyo. Saat berceramah, Najih memaparkan, gerakan mahasiswa merupakan bentuk dan interpretasi dari ideologi yang dimiliki mahasiswa.

Dia menyebut, gerakan mahasiswa bukan sekadar demonstrasi massa saja. "Lebih dari itu, juga ada proses lobi, dengar pendapat, advokasi, dan sebagainya," kata Najih.

Dia berpesan pentingnya penguatan ideologi Muhammadiyah bagi kader IMM di luar negeri, khususnya Malaysia. Musycab yang diselenggarakan IMM Malaysia secara hibrid tersebut bertujuan untuk melanjutkan roda kepemimpinan, menjaring kader Muhammadiyah di kampus Malaysia, juga sebagai agenda internasionalisasi gerakan IMM dan Muhammadiyah.

Kemudian, agenda dilanjutkan dengan pembahasan garis besar haluan organisasi (GBHO), mekanisme kerja, rekomendasi untuk IMM dan Muhammadiyah Malaysia, serta ditutup dengan pemilihan formatur. Salah satu rekomendasi inti mendorong IMM Malaysia untuk memperkuat hubungan dengan gerakan mahasiswa, kemasyarakatan, dan ke-Islaman di Malaysia.

Sementara itu pemilihan calon formatur menghasilkan tujuh orang formatur IMM Malaysia periode 2022-2024. Mereka adalah Aunillah Ahmad, Ahmad Shidqi Mukhtasor, Malwa Sabrina Wahida, Rajih Arraki', Hendri Saputra, Husaini Ahmad, Fakhri Abrar. Rapat formatur memutuskan Aunillah Ahmad sebagai Ketua Umum, dan Rajih Arraki' sebagai Sekretaris Umum IMM Malaysia periode 2022-2024.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement