Jumat 04 Feb 2022 08:25 WIB

Baznas Berikan Pembinaan kepada 5.000 Santri Peserta Beasiswa Baznas 

Para santri harus menguasai ilmu agama dan bidang lain.

Ketua Baznas  RI,  Prof Dr KH Noor Achmad MA.
Foto: Dok Baznas
Ketua Baznas RI, Prof Dr KH Noor Achmad MA.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) memberikan pembinaan kepada 5.000 peserta Beasiswa Santri Baznas dari 341 pondok pesantren yang berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Pembinaan  yang dilakukan secara daring, Jumat (28/1) itu mengusung  tema "Santri Mendunia, Indonesia Jaya".

Acara pembinaan ini di hadiri oleh Ketua Baznas  RI,  Prof Dr KH Noor Achmad MA;  , Pimpinan BAZNAS RI sekaligus pemateri, Drs K H Achmad Sudrajat  Lc  MA; Kepala Divisi Pendidikan dan Dakwah Baznas, Farid Septian;  Kepala Beasiswa Baznas,  Sri Nurhidayah; serta mahasiswa berprestasi nasional dan santri berprestasi nasional sekaligus pemateri  Ikrom Mustofa  MSc. Juga hadir  341 pimpinan atau pengurus pesantren Beasiswa Santri Baznas  2021dan 5.000 santri peserta beasiswa Baznas  RI yang tersebar di seluruh Indonesia.

Acara diawali dengan pembukaan oleh Suli Hendra selaku koordinator Beasiswa Santri Baznas  dan Pembacaan Ayat Suci Alquran QS Maryam ayat 28 - 34 oleh Muhammad  Imran ZT Putra Opu Linta, penerima Beasiswa Santri Baznas  Pondok Pesantren Tahfizul Qur'an Nurul Jannah Banawa, Sulawesi Selatan. Ia merupakan  juara pertama  MTQ Internasional London Ingris tahun 2021. 

Kemudian dilanjutkan dengan laporan Kepala Beasiswa Baznas Sri Nurhidayah. "Pimpinan Baznas  saat ini sangat konsentrasi dengan para santri.  Dengan adanya beasiswa ini dapat membantu adik-adik dalam kelancaran studinya dan dapat mencapai cita-cita terbaik ke depan. Selamat kepada calon pemimpin bangsa,” kata Sri Nurhidayah seperti ditulis dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Noor Achmad selaku ketua Baznas RI menekankan pentingnya religiusitas dan nasionalisme. “Para santri harus menguasai ilmu agama dan bidang lain agar dapat mengisi beragam pekerjaan di Indonesia. Oleh karena itu santri tidak hanya tafaqquh fiddin (paham dalam bidang agama), tapi juga  tafaqquh (paham) di bidang lain," ungkap Noor Achmad.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh KH Drs Achmad Sudrajat tentang peran pesantren membentuk SDM berkualitas. "Tiga  kunci ilmu/key knowledge yang harus dikuasai oleh para santri di antaranya menguasai bahasa, ilmu teknologi dan Matematika," ujarnya.

Sesi 2 dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Ikrom Mustofa MSc yang merupakan santri berprestasi nasional.  Ia memaparkan bagaimana santri bisa mendunia dengan bidang yang diminati dan disukai untuk mewarnai berbagai bidang yang ada.

Para peserta dan pimpinan pondok pesantren mengikuti acara dengan baik dan sangat antusias bertanya kepada para pemateri, baik menggunakan bahasa Arab maupun Indonesia.

“Semoga para santri peserta Beasiswa Baznas  dapat meraih ragam impian mereka ke depan baik di dalam maupun di luar negeri serta turut berperan dalam perubahan dunia yang lebih baik ke depan,” kata Sri Nurhidayah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement