Rabu 02 Feb 2022 06:18 WIB

Habib Syakur Dorong Pancasila Sebagai Solusi Bagi Persoalan Bangsa

Toleransi dan mengdepankan musyawarah harus dilakukan.

Ilustrasi Pancasila dan Agama
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi Pancasila dan Agama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika diserap dengan baik, nilai-nilai Pancasila dipastikan akan mampu menyelesaikan berbagai macam bentuk persoalan dari kemajemukan bangsa Indonesia. Itu karena, Pancasila yang merupakan dasar negara dan pandangan hidup berbangsa, berasal dari kristalisasi budaya Nusantara.

Hal itu disampaikan Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur bin Ali Mahdi Al Hamid dalam diskusi daring bertajuk 'Selesaikan Perbedaan dengan Nilai-nilai Pancasila'.

Baca Juga

"Selama ini terkesan Pancasila itu memudar di tengah masyarakat. Terkesan Pancasila dilupakan. Setiap Pakar boleh berpendapat, tapi tidak boleh diganggu gugat Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan sebagai dasar negara. Kita harus selalu mengimplementasikan dengan kesepakatan. kesepakatan itu berupa norma tidak tertulis, artinya dasar dari kehidupan adat istiadat," kata Habib Syakur dalam keterangannya, Selasa (1/2/2022).

Habib Syakur lantas mengimbau kepada semua anak bangsa selalu bergandengan tangan menerapkan prinsip-prinsip dasar kehidupan. Dengan mengedepankan toleransi, mengedepankan musyawarah untuk mendapatkan mufakat titik temu, mengedepankan tenggang rasa, saling menghormati menghargai antara muda dengan yang muda dan sebaliknya. 

"Nenek moyang kita menerapkan nilai-niali itu, jadi harus disyukuri bahwa kemajemukan bangsa ini ada karena Indonesia yang rahmatan lil'alamin," ujarnya.

Menurut Habib Syakur, sebenarnya dalam sebuah perbedaan itu tidak perlu dikelola, tapi harus disyukuri. Itu karena setiap yang lahir di bumi Nusantara ini mempunyai peran yang tidak tergantikan, dengan kelebihan masing-masing.

Artinya, masing-masing mempunyai peran yang tidak pernah tergantian untuk membangun Indonesia. "Nah, kalau masing-masing saling mengandalkan ego, itu tidak akan ketemu ujungnya. Intinya, dalam sebuah perbedaan itu tidak boleh menjadi pemicu sebuah konflik," tuturnya.

Maka dari itu, setiap perbedaan harus dicari titik temu untuk mufakat dalam sebuah musyawarah. Nilai-nilai Pancasila harus dikedepankan untuk mufakat. Jika itu yang dilakukan, Habib Syakur optimis, Indonesia akan selalu menjadi negeri yang aman, damai, dan tentram.

"Saya yakin negeri kita pasti aman tentram. Berbeda pendapat, tidak harus menghina tidak harus saling menyakiti, berbeda pendapat itu untuk mencari titik temu strategis untuk kemaslahatan bersama," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement