Rabu 01 Dec 2021 23:22 WIB

Masyarakat Diminta Lakukan Ini untuk Hadapi Varian Omicron

Terdapat beberapa upaya yang bisa dilakukan secara bersama-sama.

Masyarakat dapat melakukan beberapa upaya menghadapi ancaman omicron (ilustrasi).
Foto: Infografis Republika.co.id
Masyarakat dapat melakukan beberapa upaya menghadapi ancaman omicron (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara vaksinasi Covid 19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, meminta masyarakat tidak panik terkait varian baru Covid-19, omicron. Meski begitu masyarakat diminta tetap perlu meningkatkan kewaspadaan, salah satunya taat melaksanakan protokol kesehatan.

"Tentunya kita tidak perlu panik, tetapi kita harus tetap meningkatkan kewaspadaan kita," ujar dia dalam konferensi pers PPKM yang dipantau virtual dari Jakarta pada Rabu (1/12).

Baca Juga

Dia menjelaskan terdapat beberapa upaya yang bisa dilakukan secara bersama-sama untuk memastikan kewaspadaan tersebut, yaitu memastikan penerapan protokol kesehatan meski telah divaksinasi. Selain itu, perlu dilakukan upaya penemuan kasus yang dilanjutkan dengan pemeriksaan varian, memperkuat pelacakan kontak kasus yang muncul dalam bentuk klaster, dan mempercepat cakupan vaksinasi di Indonesia.

Dia memastikan Indonesia memiliki kapasitas sistem deteksi varian Covid-19 yang sudah terbentuk mulai dari level nasional sampai dengan di tingkat daerah. Hal itu untuk memantau kemungkinan adanya varian baru, baik kasus impor maupun potensi yang muncul di dalam negeri.

Dia meminta semua pihak waspada jika terjadi peningkatan kasus yang tidak biasa atau munculnya klaster besar. Tanda-tanda lain, seperti peningkatan kasus pada orang yang telah divaksinasi maupun peningkatan keparahan pada pasien Covid-19. "Ini dapat menjadi penanda awal adanya risiko varian-varian baru virus Covid-19," jelas Nadia.

Dalam kesempatan tersebut, juru bicara pemerintah untuk Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro, mengatakan varian omicron masih dapat dideteksi melalui tes PCR dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyatakan penangan pasien saat ini masih efektif menghadapi COovid-19. Namun, usaha pencegahan adanya varian baru Covid-19 tetap menjadi salah satu hal yang dilakukan mengingat jika memiliki sifat penularan lebih cepat dapat berpotensi memberikan beban kepada fasilitas kesehatan.

"Itulah kenapa mencegah atau menekan kemungkinan mutasi lebih banyak virus ini harus kita lakukan bersama-sama. Bagaimana caranya? Tetap lanjutkan ketaatan kita menerapkan protokol kesehatan, terutama menggunakan masker dan promosikan vaksinasi Covid-19," ujar Reisa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement