Selasa 30 Nov 2021 06:50 WIB

Pemprov Sumbar Perkuat Komitmen Implementasi Ekonomi Syariah

Langkah untuk implementasi ekonomi syariah yang telah dimulai sejak 2010.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Fuji Pratiwi
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah. Pemprov Sumatra Barat memperkuat komitmennya mengimplementasikan ekonomi syariah di Ranah Minang.
Foto: Prayogi/Republika.
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah. Pemprov Sumatra Barat memperkuat komitmennya mengimplementasikan ekonomi syariah di Ranah Minang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi, mengatakan, Sumbar terus berkomitmen menjaring dukungan seluruh unsur masyarakat untuk mengimplementasikan ekonomi syariah (eksyar) di Ranah Minang.

Komitmen tersebut menurut Mahyeldi sesuai arahan Presiden Republik Indonesia selaku Ketua Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) tentang pengembangan potensi keuangan syariah yang sangat besar di Indonesia.

Baca Juga

"Pada masyarakat Sumbar, baik yang di ranah dan rantau kami harapkan dukungannya, partisipasi, sinergi dan kolaborasi untuk implementasi keuangan syariah terutama konversi Bank Nagari Syariah. Mudah-mudahan Sumbar dengan falsafah ABS-SBK dan percontohan ekonomi syariah di Tanah Air bisa mempersembahkan yang terbaik untuk Indonesia," kata Mahyeldi, Senin (29/11).

Mahyeldi memaparkan peluang, strategi serta kendala implementasi ekonomi syariah di Sumbar. Menurutnya, dengan jumlah mayoritas Muslim yang terbesar di dunia, pengembangan ekonomi syariah di Indonesia sudah menjadi keniscayaan.

Begitu pula Sumatera Barat, dengan penduduk 95 persen muslim yang memiliki kearifan lokal ABS-SBK, sudah seharusnya mendukung penuh program nasional tersebut.

"Potensi dan peluangnya sangat besar tapi kendala juga pasti ada, yaitu belum meratanya pemahaman masyarakat tentang implementasi syariah. Untuk itulah perlu terus sosialisasi termasuk melalui talkshow seperti ini," ucap Mahyeldi.

Ia berharap melalui sosialisasi di berbagai kegiatan dan media yang terus dilakukan, akan memperkaya literasi dan wawasan masyarakat yang sebenarnya sudah memiliki dasar falsafah ABS-SBK.

Mahyeldi menambahkan, beberapa langkah-langkah untuk implementasi ekonomi syariah yang telah dimulai sejak 2010. Mulai dari adanya koperasi syariah, Baiyul Mal watamwil (BMT), lalu terus berkembang dengan tumbuhnya BPR syariah hingga sekarang sampai pada tahap konversi bank pembangunan daerah menjadi bank syariah.

Ia juga memberikan jaminan bahwa sistem ekonomi syariah juga ramah investor. Bahkan banyak negara di Eropa saat ini, menurut Mahyeldi sudah mulai menerapkan sistem ekonomi syariah, seperti Inggris, Prancis dan Jerman.

"Ekonomi syariah itu ramah investor. Kita sudah jalin komunikasi dengan dubes beberapa negara, kita siapkan proyek-proyek yang bisa dikerjasamakan, khususnya pertanian dan perdagangan," kata Mahyeldi menambahkan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement