Ahad 24 Oct 2021 17:16 WIB

Boris Terpilih Jadi Wakil Ketua Komtap Asia Timur-Pacific 

Pertumbuhan ekonomi di asia timur dan pacific beberapa tahun ini sangat signifikan. 

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Ketua Asosiasi Perusahaan Nasional Telekomunikasi (Apnatel) Jawa Barat, Boris Syaifullah.
Foto: Istimewa
Ketua Asosiasi Perusahaan Nasional Telekomunikasi (Apnatel) Jawa Barat, Boris Syaifullah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua Asosiasi Perusahaan Nasional Telekomunikasi (Apnatel) Jawa Barat, Boris Syaifullah terpilih sebagai wakil ketua Komtap Koordinasi Asia Timur-Pacific periode 2021-2026 dalam kepengurusan Kadin Indonesia pada Rabu ( 20 / 10 ) melalui Zoom Meeting yang dihadiri oleh Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid. Komtap Koordinasi Asia Timur - Pacific ini bertujuan menciptakan hubungan yang lebih erat antara pemerintah Indonesia dengan negara di kawasan Asia Timur dan Pacific. 

Menurut Boris, dirinya siap mengemban tugas ini, tanpa melupakan tugasnya dia sebagai Ketua Apnatel Jawa Barat. "Saya merasa terhormat dan siap menjalankan amanah yang diberikan oleh teman-teman Kadin Indonesia kepada saya," ujar Boris, Ahad (24/10).

Boris mengatakan, dalam menjalankan tugasnya nanti, ia tidak bekerja sendirian. Tetapi, akan berkolaborasi dengan pengurus lainya  yang jumlah nya kurang lebih 1400 orang.

Mengenai alasan dirinya terpilih menjadi wakil ketua, menurutnya, mungkin karena para anggota serta Ketua umum Kadin Indonesia melihat sosoknya yang telah lama bekerja di Korea Selatan. Sehingga paham akan kultur serta budaya dari negara tersebut. 

"Awalnya, saya pikir akan menjadi ketua Komite Korea-Indonesia, tapi malah dipercaya lebih jauh oleh teman-teman Kadin Indonesis " tutur Pengusaha Asal kota Bandung ini.

Boris yang juga CEO dri BorSya grup ini menjelaskan, langkah awal dalam menjalankan tugas adalah akan menginventarisir kadin kota dan kabupaten di seluruh Indonesia yang wilayahnya pernah berkomunikasi atau bahkan sudah sampai kerja sama dalam bentuk sister city dengan kota dari negara wilayah asia timur dan pacific. 

Setelah itu dilaksanakan, kata dia, baru tahap selanjutnya adalah evaluasi kerjabsama tersebut. "Dari beberapa tahapan tersebut, bisa terlihat kenapa MoU tidak berjalan dengan lancar dan apa yang harus diperbaiki agar MoU tersebut bisa berjalan dengan baik," paparnya.

Boris menilai, pertumbuhan ekonomi untuk wilayah asia timur dan pacific beberapa tahun terakhir ini sangat signifikan. Hal ini, kata Boris, harus bisa dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memperkuat kerja sama dengan negara di wilayah tersebut baik itu pendidikan, ekonomi ataupun bidang lain. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement