Senin 13 Sep 2021 17:37 WIB

Bocah 12 Tahun Ini Hasilkan Rp 5,7 Miliar Saat Libur Sekolah

Bocah 12 tahun asal Inggris menjual karya seni dalam bentuk NFT.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Desain karya Benyamin Ahmed.
Foto: benyamin ahmed
Desain karya Benyamin Ahmed.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi memunculkan anak-anak yang mahir dengan karya digital bernilai signifikan. Untuk bisa bernilai, karya digital itu bisa dijadikan non-fungible token (NFT) untuk kemudian dilelang.

Benyamin Ahmed telah menghasilkan sekitar 290 ribu poundsterling atau Rp 5,7 miliar selama liburan sekolah, setelah membuat serangkaian karya seni pixelated yang disebut Weird Whales dan menjualnya dalam bentuk NFT.

Baca Juga

Ahmed adalah seorang anak laki-laki berusia 12 tahun dari London. Ia menyimpan penghasilannya dalam bentuk ethereum. Karena ini adalah mata uang kripto, nilainya bisa naik atau turun dan tidak ada dukungan dari pihak berwenang jika dompet digital tempat menyimpannya diretas atau disusupi.

Ahmed mengaku, ia tidak pernah memiliki rekening bank tradisional. Teman-teman sekelas Ahmed belum mengetahui kekayaan kripto yang baru ditemukannya, meskipun ia telah membuat video Youtube tentang hobinya itu. Selain membuat karya seni digital, Ahmed juga menikmati berenang, bulu tangkis dan taekwondo.

"Saran saya untuk anak-anak lain yang mungkin ingin masuk ke ruang ini adalah jangan memaksakan diri untuk melakukan coding. Jika kamu suka memasak, maka memasaklah, jika suka menari, menarilah. Lakukan dengan kemampuan terbaik," katanya, dilansir dari BBC.

Weird Whales adalah koleksi seni digital kedua Ahmed, mengikuti set yang terinspirasi Minecraft sebelumnya yang terjual kurang baik. Kali ini, ia mendapatkan inspirasi dari gambar meme paus berpiksel yang terkenal dan gaya seni digital yang populer. Namun, Ahmed menggunakan programnya sendiri untuk membuat kumpulan 3.350 paus tipe emoji.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement