Senin 23 Aug 2021 16:28 WIB

Sri Mulyani: Mobilitas Masyarakat Picu Kasus Covid-19 Naik

Mobilitas masyarakat mulai meningkat sejak momentum lebaran Idul Fitri 2021.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Keuangan Sri Mulyani .
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Menteri Keuangan Sri Mulyani .

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyebut pemulihan ekonomi tertahan akibat adanya peningkatan kasus Covid-19 pada semester II 2021. Hal ini sejalan peningkatan mobilitas masyarakat akibat penyebaran virus bisa lebih dikendalikan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan secara agregat mobilitas masyarakat mulai meningkat sejak momentum lebaran idul fitri pada April 2021 lalu. Hal ini sejalan proses pemulihan ekonomi yang juga berjalan dalam waktu yang bersamaan.

"Setiap kali Covid-nya naik, maka menunjukkan agregat mobilitas masyarakat harus direm dan mobilitas direm ini akan membuat aktivitas ekonomi akan menurun," ujarnya saat Rapat Kerja Komisi XI DPR secara virtual, Senin (23/8).

Namun, merebaknya varian delta di Indonesia membuat pemerintah terpaksa kembali melakukan berbagai pembatasan sosial, sehingga berbagai aktivitas ekonomi yang sudah menunjukkan pemulihan kembali turun.

"Kita melakukan rem dengan PPKM level 4 di beberapa tempat dengan kontribusi ekonomi tinggi dan mobilitas kita turun," ucapnya.

Secara umum dia mengungkapkan pemulihan ekonomi di Indonesia sudah mulai rata dan semakin tinggi pada kuartal II 2021. Tercatat kinerja perekonomian tumbuh 7,07 persen (yoy) pada paruh pertama tahun ini.

“Arah pemulihan ekonomi sisi permintaan telah terjadi secara merata baik dari sisi konsumsi, investasi, ekspor-impor dan sisi produksi. Peran pemerintah sepanjang periode juga turut mendukung berlanjutnya pemulihan ekonomi dan perbaikan indikator kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement