Kamis 15 Jul 2021 23:52 WIB

Kalangan Bisnis Jerman Desak Merkel Minta Biden Cabut Larangan Berkunjung ke AS

Warga AS sudah bebas berkunjung ke Jerman lagi, tapi tidak sebaliknya.

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
picture-alliance/dpa
picture-alliance/dpa

Jerman adalah salah satu investor terbesar di sejak bertahun-tahun. Perusahaan Jerman membentang di seluruh Amerika Serikat, dari pantai barat ke pantai timur, dari utara ke selatan. Menurut Departemen Luar Negeri AS, perusahaan Jerman yang aktif di AS mempekerjakan sekitar 900.000 pekerja.

Hubungan bisnis Jerman-AS memang salah satu yang terkuat dan paling bertahan lama di dunia dalam hubungan bilateral. Tetapi larangan berkunjung dari Jerman ke AS yang masih tetap diberlakukan membuat frustasi para pemimpin bisnis Jerman. Sekarang mereka berharap pada kunjungan Angela Merkel ke AS.

Minggu lalu, Asosiasi Industri Teknik Mesin Jerman VDMA, yang mewakili industri manufaktur mesin negara itu, mengirim surat ke Kedutaan AS di Berlin, mendesak negara itu untuk mengizinkan lagi warga Jerman melakukan perjalanan ke sana.

"Perjalanan bisnis ke AS harus dimungkinkan lagi tanpa batasan. Pemerintah AS saat ini mengunci pengunjung bisnis dari Eropa," keluh Ulrich Ackermann, pengurus perdagangan luar negeri VDMA dalam sebuah pernyataan. "Tidak dapat dipahami, bahwa negara kawasan Schengen masih diklasifikasikan sebagai daerah berisiko tinggi oleh Amerika Serikat."

Perjalanan yang sulit untuk kunjungan bisnis

Pada tahap awal pandemi virus corona Maret 2020, Presiden AS Donald Trump memberlakukan pembatasan yang melarang warga Eropa bepergian ke AS. Sebelum meninggalkan jabatannya, Trump sempat mencabut larangan itu, namun Presiden Joe Biden mengembalikannya dengan cepat.

Uni Eropa juga pernah memiliki aturan serupa terhadap pengunjung dari AS, namun aturan itu di cabut pertengahan Juni tahun ini. Pelancong AS sekarang dapat melakukan perjalanan dengan relatif mudah ke kawasan Schengen lagi.

Memang ada pengecualian untuk larangan yang diberlakukan AS. Warga negara AS dan pemegang kartu hijau yang ada di Eropa bisa datang ke AS. Juga orang-orang yang masuk ketegori National Interest Exception (NIE), atau Pengecualian (berdasarkan) Kepentingan Nasional. Misalnya mereka yang bekerja di area yang melibatkan "infrastruktur kritis" atau "aktivitas ekonomi yang signifikan." Mereka yang masuk kategori ini bisa mengajukan permohonan kunjungan ke kedutaan dan kantor konsuler AS di negaranya.

Tapi menurut Ulrich Ackermann, pengecualian NIE tidak banyak membantu. Dia mengatakan kategori itu hanya berlaku dalam "kasus-kasus luar biasa " dan umumnya tidak berlaku bagi warga Jerman yang misalnya ingin bertemu pelanggan atau klien, atau untuk ikut pameran dagang.

Minta Merkel untuk "tekan" Biden

Sebelum pandemi, penerbangan dari Jerman ke AS biasanya dipenuhi wisatawan, pebisnis dan pekerja ahli setiap hari. Misalnya ahli mesin yang mau mengunjungi pabrik, pekerja yang kembali dari liburan, atau para eksekutif yang ingin bertemu kliennya. Perjalanan seperti itu sekarang sebagian besar dilarang, sudah selama 18 bulan, dan membuat frustrasi para pelaku bisnis.

"Ini menghalangi kami untuk melakukan bisnis seperti yang biasa kami lakukan," kata Carl Martin Welcker, direktur produsen peralatan mesin Schütte, yang berkantor pusat di Köln, tetapi mengoperasikan fasilitas utamanya di Jackson, Michigan. Meskipun ada pengecualian NIE dia mengatakan bahwa hal itu seringkali tidak praktis. "Itu memakan waktu, penuh birokras," katanya.

"Uni Eropa dan pemerintah Jerman di sini ditantang untuk menekan mitra di Washington mengakhiri blokade mereka," kata Ulrich Ackermann, tanpa menyebut langsung pertemuan Angela Merkel dan Joe Biden di Washington. (hp/vlz)

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement