Ahad 04 Jul 2021 00:11 WIB

20 Hilang Usai Hujan Lebat dan Longsor di Jepang

PM Yoshihide Suga telah meminta satuan tugas darurat merespons cepat.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Teguh Firmansyah
Longsor Jepang (ilustrasi).
Foto: Yohei Nishimura/Kyodo News via AP
Longsor Jepang (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Setidaknya 20 orang dinyatakan hilang pascahujan lebat disertai longsor yang melanda rumah-rumah di sekitar Shizuoka tengah. Hingga Sabtu ini, runtuhan lumpur juga menyapu beberapa bangunan dan mengubur properti lainnya di kota Atami.

Saat kejadian, menurut petugas, orang-orang memang menyelamatkan diri. Namun demikian, pejabat manajemen bencana prefektur, Takamichi Sugiyama, menyebut 20 orang masih hilang. Menurutnya, hal itu terjadi di lokasi longsor daerah Izusan.

Baca Juga

Mengutip TRT World Sabtu (3/7), longsor yang terjadi pada pukul 10.30 pagi waktu setempat, membuat beberapa rumah hanyut, selain dari 200 lainnya yang dibiarkan tanpa listrik. Menanggapi hal tersebut, Perdana Menteri Yoshihide Suga telah memanggil satuan tugas darurat untuk menanggapi krisis.

Hingga kini, sebagian besar wilayah Jepang memang sedang dilanda musim penghujan yang kerap menyebabkan banjir dan longsor. Meminimalisasi risiko, pemerintah setempat terus mengeluarkan perintah dan mendorong warga untuk melakukan evakuasi.

Pasalnya, khusus daerah Atami saja, curah hujan dalam 48 jam terakhir hingga Sabtu tengah malam, mencapai 313 milimeter. Angka tersebut, jauh di atas rata-rata bulanan Juli yang hanya 242,5 milimeter.

Terkait curah hujan yang diatas rata-rata, Kereta cepat Shinkansen yang menyambungkan Tokyo dan Osaka juga dihentikan sementara. Bahkan, kereta lokal lainnya di daerah yang terkena dampak juga dihentikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement