Rabu 23 Jun 2021 15:35 WIB

Milad Ke-50, Peran RSIJ Diapresiasi Gubernur DKI Jakarta

RSIJ akan menambah kapasitas tempat tidur untuk pasien Covid-19

Direktur Utama RS Islam Jakarta Cempaka Putih Pradono Handojo memberi salam usai memberikan medali penghargaan kepada pegawai dengan masa bakti 20 tahun saat upacara milad 50 Tahun RS Islam Jakarta Cempaka Putih, Rabu (23/6). Milad 50 Tahun RS Islam Jakarta Cempaka Putih tersebut mengakat tema Menjalin Sinergi, Meraih Prestasi.Prayogi/Republika
Foto: Prayogi/Republika.
Direktur Utama RS Islam Jakarta Cempaka Putih Pradono Handojo memberi salam usai memberikan medali penghargaan kepada pegawai dengan masa bakti 20 tahun saat upacara milad 50 Tahun RS Islam Jakarta Cempaka Putih, Rabu (23/6). Milad 50 Tahun RS Islam Jakarta Cempaka Putih tersebut mengakat tema Menjalin Sinergi, Meraih Prestasi.Prayogi/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyampaikan, selamat untuk RSIJ Cempaka Putih yang telah berkiprah di dunia kesehatan selama setengah abad. Anies mengaku sangat merasakan peran RSIJ yang telah membantu masyarakat di DKI Jakarta sejak dulu dan sekarang di masa pandemi Covid-19.

"Kami merasakan betul terbantu sekali (oleh RSIJ), dan harapannya ini (peran RSIJ) kita bisa jaga sampai pandemi ini lewat, dan Insya Allah kita bisa menjadi masyarakat yang lebih kuat, terimakasih kepada semuanya," kata Anies yang hadir secara virtual dalam resepsi Milad RSIJ, Rabu (23/6).

Ia berpesan agar semuanya tetap menjaga semangat dan stamina, karena perjalanan masih panjang. Insya Allah semuanya sehat dan akan bisa melewati masa ini dengan baik. 

Gubernur DKI Jakarta juga berpesan agar RSIJ terus menorehkan prestasi dan catatan-catatan gemilang. Menurutnya, setiap karya adalah potret diri dari pembuatnya. RSIJ adalah potret dari karya juga, karena itu tandai karya ini dengan kegemilangan. Insya Allah dicatat sebagai amal sholeh dan amal jariyah bagi semua.

"Berharap RSIJ menjadi satu garda terdepan yang bisa diandalkan. Untuk membantu masyarakat Jakarta yang terpapar Covid-19," ujarnya.

Anies bercerita bahwa punya ingatan khusus dengan RSIJ sekitar tahun 80-an. Dulu RSIJ adalah salah satu rumah sakit andalan. Kakek dari Gubernur DKI Jakarta ini pernah dirawat dan wafat di RSIJ. "Punya ingatan tersendiri atas Rumah Sakit Islam Jakarta ini di masa di mana waktu itu (RSIJ) menjadi rujukan," katanya. 

Anies mendoakan, semoga dalam momen peringatan 50 tahun RSIJ semua sama-sama bisa memulai babak baru untuk melompat. Mudah-mudahan nanti di ulang tahun RSIJ yang ke-55, semua informasi di RSIJ sudah multi-language karena pasien-pasiennya multi-language. 

"Besar harapan kami peringatan 50 tahun (Milad RSIJ) ini menjadi kesempatan untuk membuat lompatan baru ke depan dan ini membutuhkan kerja keras, membutuhkan keseriusan dan membutuhkan keberanian," jelasnya.

Ia menegaskan, yang namanya perubahan pasti meninggalkan zona nyaman. Meninggalkan zona nyaman itu bukan sesuatu yang nyaman bagi sebagian orang, tapi ingat bahwa ini bukan tentang diri sendiri, ini tentang nama Islam dan Jakarta pada RSIJ. 

"Insya Allah kita akan siap support, Pemprov DKI akan terus memfasilitasi dan saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran RSIJ yang telah bersama-sama menjaga dan melindungi warga Jakarta khususnya di masa pandemi ini," ujarnya.

photo
Karyawan RS Islam Jakarta Cempaka Putih mengikuti upacara milad 50 Tahun RS Islam Jakarta Cempaka Putih, Rabu (23/6). Milad 50 Tahun RS Islam Jakarta Cempaka Putih tersebut mengakat tema Menjalin Sinergi, Meraih Prestasi.Prayogi/Republika - (Prayogi/Republika.)

Bantu tangani Covid-19

Direktur Utama RSIJ, Pradono Handojo, menyampaikan, sejak awal Covid-19 muncul di DKI Jakarta, RSIJ sudah mulai merawat pasien Covid-19. Awalnya satu paviliun disiapkan untuk pasien Covid-19, kemudian dua paviliun, tiga paviliun, dan sekarang empat paviliun.

RSIJ memiliki delapan paviliun di lahan seluas sekitar 5 hektare. Sekarang RSIJ memiliki 273 tempat tidur, pekan depan akan ditingkatkan menjadi 350 tempat tidur. Hal ini dilakukan untuk memperbanyak tempat tidur agar bisa dipakai pasien Covid-19.

"Kalau dari peralatan yang extra ordinary, yang luar biasa, ada untuk mendukung penanganan pasien Covid-19," kata Handojo saat diwawancarai Republika di RSIJ, Rabu (23/6). 

Ia menyampaikan, kemarin tingkat keterisian pasien Covid-19 sudah 101 persen. Artinya sudah melebihi dari kapasitas yang ada. Ada yang satu kamar yang harusnya untuk satu tempat tidur tapi dimasukkan tempat tidur tambahan.

Oleh sebab itu, RSIJ akan menambah kapasitas tempat tidur untuk pasien Covid-19. Awalnya disediakan 90 tempat tidur untuk pasien Covid-19 dari 273 tempat tidur yang ada. Pekan depan akan menambah 90 tempat tidur, sehingga ada 180 tempat tidur khusus untuk pasien Covid-19.

"Pemerintah mewajibkan rumah sakit itu untuk menambah kapasitas 50 persen, kita menambah 100 persen," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement