Jumat 04 Jun 2021 20:27 WIB

Menu Makan Malam Ini Pangkas Risiko Penyakit Jantung

Studi sebut waktu santap turut mempengaruhi risiko penyakit jantung.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Studi sebut waktu santap turut mempengaruhi risiko penyakit jantung.
Foto: Pixabay
Studi sebut waktu santap turut mempengaruhi risiko penyakit jantung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilihan jenis makanan dapat memberikan dampak yang signifikan bagi kesehatan tubuh, termasuk kesehatan jantung. Tak hanya itu, menyantap makanan yang baik di waktu yang tepat juga dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan jantung.

Secara umum, jenis makanan yang tinggi lemak jenuh, daging olahan, dan tinggi gula diketahui dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) juga memberikan peringatan bahwa konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans dapat berkontribusi pada penyakit jantung.

Baca Juga

Ada pula beberapa jenis makanan yang diketahui baik bagi kesehatan jantung. Makanan tersebut antara lain makanan tinggi serat dan rendah lemak jenuh, lemak trans, serta kolesterol.

"(Jenis makanan ini) bisa membantu mencegah kolesterol tinggi," jelas CDC, seperti dilansir BestLife, Jumat (4/6).

Studi terbaru dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism menunjukkan bahwa waktu bersantap juga turut mempengaruhi risiko penyakit jantung. Studi yang melibatkan data dari 27.911 warga Amerika Serikat berusia dewasa ini menunjukkan bahwa menyantap karbohidrat utuh seperti sayuran dan biji-bijian serta mengurangi daging saat makan malam dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

"Orang-orang yang menyantap makanan malam berbasis tumbuhan dengan lebih banyak karbohidrat dan lemak tak jenuh menurunkan risiko mereka terhadap penyakit jantung," lanjut peneliti dari Harbin Medical University Ying Li PhD.

Penurunan risiko tersebut, lanjut Li, bisa mencapai 10 persen. Li mengatakan kombinasi waktu bersantap dan mkanan yang berkualitas merupakan faktor penting yang perlu dipertimbangkan, khususnya dalam upaya menurunkan risiko penyakit jantung.

Terkait kesehatan jantung, Li lebih merekomendasikan pola makan yang sehat. Namun bila ingin mengonsumsi daging dan karbohidrat olahan, Li lebih merekomendasikan menyantap kedua jenis makanan tersebut saat sarapan, dibandingkan saat makan malam.

"Menyantap daging dan karbohidrat olahan untuk sarapan daripada makan malam berkaitan dengan risiko yang lebih rendah," ungkap Li.

Selain itu, studi dalam International Journal of Obesity yang dilakukan peneliti dari University of Alabama menemukan jenis makanan lain yang juga lebih baik dikonsumsi di pagi hari. Makanan tersebut adalah makanan yang mengandung lemak.

Lemak dinilai cocok dikonsumsi di pagi hari karena pada saat itu metabolisme tubuh sedang dalam kondisi paling aktif. Sedangkan di malam hari, metabolisme menjadi tidak begitu aktif.

Tentu lemak yang direkomendasikan adalah lemak sehat. Beberapa contoh lemak sehat yang lezat dan cocok untuk menjadi menu sarapan adalah alpukat, telur, kacang-kacangan, dan yogurt. Menyantap daging asap di pagi hari sebagai sarapan juga dinilai lebih baik dibandingkan menyantap burger di malam hari.

"Makanan tinggi lemak di pagi hari merupakan hal yang baik," ujar profesor di bidang epidemiologi dari University of Alabama School of Public Health Molly Bray PhD.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement