Senin 24 May 2021 22:17 WIB

Hari Pertama ASPD di Yogyakarta Penuhi Protokol Kesehatan

Pelaksanaan ASPD mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Hari Pertama ASPD di Yogyakarta Penuhi Protokol Kesehatan (ilustrasi).
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Hari Pertama ASPD di Yogyakarta Penuhi Protokol Kesehatan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Pelaksanaan Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah (ASPD) tingkat SD di Kota Yogyakarta sudah dimulai 24 Mei dan berakhir pada 27 Mei 2021 nanti. Pemerintah Kota Yogyakarta menyebut, mengawal pelaksanaan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 guna mencegah penyebaran Covid-19 selama ASPD berlangsung.

Tempat cuci tangan dengan sabun, pengecekan suhu sebelum masuk, jaga jarak dengan mengatur tempat duduk murid di ruang ASPD pun dilakukan. Per kelasnya, hanya diisi dengan 10-12 murid maksimal agar jarak fisik tetap terjaga.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori mengatakan, ruang ujian juga mencukupi dan dibuat sistem shift. Di hari pertama, pelaksanaan ASPD mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

"Kami pantau hari pertama ASPD mulai dari pengambilan dokumen soal ujian ASPD di Disdikpora Yogya sampai pengembalian dokumen, belum ada masalah," kata Budi di Yogyakarta, Senin (24/5).

Sekitar 7.300 murid kelas 6 SD di Kota Yogyakarta yang mengikuti ASPD ini. Pelaksanaan ASPD sendiri dilaksanakan di sekolah masing-masing dengan soal dan jawaban yang berbasis kertas.

Ada tiga mata pelajaran yang diujikan yaitu Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA. "Soal ASPD dibuat Disdikpora DIY, soal semuanya cek point (pilihan). Hasil ASPD rencana untuk seleksi penerimaan peserta didik baru," ujarnya.

Budi menjelaskan, pihaknya sudah melakukan pendataan terhadap seluruh murid kelas 6 SD di Kota Yogyakarta sebelum dilaksanakannya ASPD. Pendataan ini terkait dengan kondisi kesehatan murid, riwayat perjalanan luar kota hingga pendataan apakah murid memiliki kontak dengan tamu dari luar kota atau tidak.

Sehingga, murid tidak akan diizinkan untuk mengikuti ASPD jika ditemukan adanya kondisi yang tidak sehat atau adanya riwayat dan kontak dengan tamu dari luar kota.

"Kalau kondisi murid tidak sehat, kami minta untuk tidak ikut ujian ASPD pekan ini. Bisa mengikuti ujian susulan ASPD di bulan Juni nanti," jelas Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement