Kamis 20 May 2021 10:55 WIB

JP Morgan: GoTo Jadi SuperApp Terbesar Kedua di Indonesia

Penggabungan Gojek dan Tokopedia juga bisa memengaruhi sejumlah emiten terkait.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Seorang pria melihat iklan di surat kabar yang menunjukkan merger antara Gojek dan Tokopedia di Medan, Sumatera Utara, Selasa (18/5). Perusahaan ride hailing Gojek dan perusahaan e-commerce Tokopedia telah mengumumkan merger dan membentuk perusahaan bernilai miliaran dolar. GoTo Group.
Foto: EPA-EFE/DEDI SINUHAJI
Seorang pria melihat iklan di surat kabar yang menunjukkan merger antara Gojek dan Tokopedia di Medan, Sumatera Utara, Selasa (18/5). Perusahaan ride hailing Gojek dan perusahaan e-commerce Tokopedia telah mengumumkan merger dan membentuk perusahaan bernilai miliaran dolar. GoTo Group.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Keuangan AS JP Morgan menilai penggabungan dua unicorn teknologi raksasa di Indonesia, Gojek dan Tokopedia berdampak besar bagi pasar. Persaingan tiga ekosistem SupperApp dinilai meningkat, yakni antara GoTo, Sea Group dan Grab. 

Gojek dan Tokopedia resmi bergabung pada 17 Mei 2021 dan membentuk superapp baru bernama GoTo. Adapun GoTo memiliki tiga pilar bisnis, yaitu application on demand (Gojek), e-commerce (Tokopedia), dan layanan keuangan (GoTo Financial).

Aplikasi on demand mencakup mobilitas dan logistik (GoCar, GoRide, GoSend, GoBlueBird), gaya Hidup dan hiburan (GoPlay, GoTix, GoGames), berikut makanan dan bahan makanan (GoFood, GoMart). Kemudian e-commerce (Tokopedia), bersama dengan marketplace, Mitra Tokopedia (O2O), TokoCabang (Gudang). Pilar ketiga pada layanan keuangan (GoTo Financial) mencakup GoPay, PayLater, MOKA, Midtrans, kemitraan dengan bank. 

"Ini juga berarti penanaman modal asing (FDI) baru dan penciptaan lapangan kerja. Untuk memenangkan pangsa pasar dari 260 juta lebih populasi di Indonesia dan ekonomi digital yang memprioritaskan seluler," tulis laporan JP Morgan berdasarkan keterangan resmi seperti dikutip Kamis (20/5).

GoTo berpotensi menjadi perusahaan terbesar kedua di Indonesia berdasarkan kapitalisasi pasar atau tepat di bawah BCA (56 miliar dolar AS. GoTo dinilai akan lebih besar dari BRI (34 miliar dolar AS), Telkom (22 miliar dolar AS) dan Astra (15 miliar dolar AS).

"Sektor teknologi dapat memiliki bobot 10-20 persen dalam indeks MSCI Indonesia dalam jangka menengah (vs sekarang nol persen), dipimpin oleh GoTo. Tetapi, ini juga berarti pengurangan bobot indeks sektor kelas berat lainnya, seperti bank, konsumen dan telko," tulis analis JP Morgan.

Penggabungan Gojek dan Tokopedia juga bisa memengaruhi sejumlah emiten terkait. Pertama, berkaitan dengan Astra dan Telkom, yang merupakan investor minoritas di Gojek. Lalu, Bank Jago yang terdapat kepemilikan Gojek sekitar 21 persen. Hal ini dapat memperluas jangkauan ekosistem bank digital ke Tokopedia pascamerger.

"Kemudian Softbank dan Alibaba, pendukung awal Tokopedia. Kemungkinan akan muncul sebagai salah satu pemegang saham terbesar GoTo setelah merger," tulis JP Morgan.

GoTo, ada lebih dari dua juta armada pengemudi terdaftar saat ini. Bagi merchant atau mitra pedagang mencapai 11 juta per Desember 2020. Lalu, ada 100 juta pengguna aktif bulanan. Sepanjang 2020, total nilai transaksi gabungan bruto (gross transaction value/GTV) GoTo lebih dari 22 miliar dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement